Ketika saya masih kecil --seperti banyak anak kecil lainnya-- saya selalu terkagum-kagum saat menonton kisah petualangan Indiana Jones, seorang profesor arkeologi yang gemar berpetualang, tokoh fiktif ciptaan George Lucas.
Walaupun ada pula pejalan yang terinspirasi oleh kisah petualangan Tintin (seperti Kang Ocon), atau kisah petualangan Old Shatterhand (seperti Seno Gumira Ajidarma), namun idola saya tetap Indiana Jones alias Indy. Ada yang tahu kalau nama "Indiana" itu sebenarnya diambil dari nama anjing peliharaan keluarga Indy?
Indiana Jones and the Last Crusade's Movie Poster| from spleenworld
Saat masih kecil, saya dan kakak-kakak saya sering pura-pura berpetualang ke suatu tempat baru yang belum terjamah manusia. Kami berpura-pura terdampar di sebuah pulau terpencil, menjadi bajak laut atau seorang Robinson Crusoe.
Ingin tertawa saya membayangkan kelakuan kami saat itu, memanjat "tebing" alias jendela kamar untuk (ceritanya) menangkap ayam hutan; meniti "tebing" alias railing tangga rumah yang cukup membuat ibu saya menjerit-jerit panik; membakar ikan mas peliharaan (yang sudah mati) dengan "api unggun" alias api lilin. Begitulah tingkah anak yang besar di kota dan ingin menjadi petualang, sungguh kasihan...
Saya ingat saya pernah bercita-cita menjadi seorang arkeolog, yang saya kira pekerjaannya seru: masuk ke piramid, membongkar makam Firaun, menggali tulang-tulang dinosaurus serta makhluk-makhluk purbakala dan lain sebagainya. Namun saat saya mulai besar, banyak yang berkata bahwa pekerjaan arkeolog di Indonesia "cuma" menggali candi-candi, dan tidak seseru pekerjaan si tokoh Indy ini. Cita-cita saya untuk berpetualang keliling dunia dengan menjadi arkeolog pun kandas di tengah jalan.
Saya harus jujur, saya ini sebenarnya penakut. Waktu kecil saya cengeng sekali, sedikit-sedikit menangis dan merengek ingin pulang ke rumah saat sudah berada di sekolah. Kasihan juga ibu saya waktu itu. Kalau saya ingat-ingat lagi, benar-benar tak tahu diri kalau cita-cita saya ingin menjadi seorang Indy.
Setelah menjalani perkuliahan yang kebetulan sering dituntut untuk survei lokasi, jiwa petualang amatiran saya tampaknya mulai bangkit kembali secara perlahan. Saat selesai kuliah dan mulai bekerja kantoran, saya merasa saya kehilangan momen "survei" dan pengalaman dalam mempelajari sebuah tempat. Saya kangen survei dan suasana jalan-jalan bersama teman-teman.
Saat itulah saya memutuskan untuk lebih sering jalan-jalan, minimal dua kali setahun saya harus pergi jalan-jalan ke sebuah tempat baru, tak masalah dekat maupun jauh. Apalagi waktu untuk berjalan-jalan saya semakin fleksibel setelah saya resign dari bekerja kantoran, yang salah satu alasannya karena ingin mulai mencoba bekerja mandiri. Rasanya bebasss! :)
PS. Oh ya, apabila Anda menyukai dan ingin mendukung situs perjalanan The Backpacker's Notes ini, Anda dapat mentraktir saya semangkuk bakso atau segelas es campur melalui akun Paypal saya. Kalau tidak bisa atau tidak ingin juga tidak apa-apa, situs ini tetap akan berbagi informasi perjalanan secara cuma-cuma! Woo-hoo! :)Pernahkah Anda terpikir bahwa dunia kita ini amat luas? Beragam kekayaan alam dan budaya dengan segala keunikannya tersebar di setiap sudut belahan dunia. Apabila seseorang menghabiskan seluruh waktu hidupnya untuk mengeksplorasi dunia, mungkin ia tidak akan pernah selesai untuk melihat semua keunikan yang ada. Yah, paling tidak saya akan mencoba untuk melihat sebanyak-banyaknya semampu saya.
Dalam belajar menjadi "petualang", saat saya melakukan perjalanan ke sebuah tempat baru, saya berprinsip untuk selalu mencoba tidak membandingkan apa pun dengan tempat asal muasal saya, karena setiap tempat unik dan memiliki kekurangan serta kelebihannya masing-masing. Selain itu, saya juga mencoba melihat perjalanan sebagai sebuah tantangan dan petualangan baru. Sebisa mungkin saya mencoba untuk berpikiran terbuka dan tidak mengeluh akan hal-hal kecil yang mungkin tidak sesuai dengan kebiasaan saya di rumah. Kan saya ingin menjadi petualang, gengsi dong kalau cengeng. Hehehe... Apalagi kalau saya ingat: mana ada Indiana Jones mengeluhkan hal-hal yang tidak penting?
Kalau Anda sendiri, siapakah tokoh idola masa kecil yang menginspirasi Anda dalam menjadi seorang pejalan?
+ + + + +
PENUTUP
Diambil dari percakapan Indy, ayahnya (Henry), dan teman Indy (Sallah), pada film Indiana Jones and The Last Crusade (1989):
Henry: Come on, Junior.
Indiana: Dad, will you stop calling me Junior?
Sallah: I don't understand. What is this Junior?
Henry: That's his name: Junior! Henry Jones, Junior.
Sallah: I thought his name was Indiana.
Indiana: I like "Indiana".
Henry: We named the dog "Indiana"!
Marcus: Can we go home please?
Sallah: The dog? Haha! You are named after the DOG?
Indiana: I have a lot of fond memories of that dog.
(sumber: Indiana Jones and The Last Crusade's Movie Quotes)
0 comments:
Post a Comment