Showing posts with label Fotografi. Show all posts
Showing posts with label Fotografi. Show all posts

Wednesday, February 23, 2011

I'm Indonesian Project: Kuala Lumpur, Malaysia


Batu Caves, 272 steps ahead to go to Temple Cave.
Photo (c) Herajeng Gustiayu, 2011


Petronas Twin Tower, taken from Suria KLCC.
Photo (c) Herajeng Gustiayu, 2011

"I'm Indonesian" Project - started in May 2010

Share the joy of travel with all Indonesian travelers!

Tag your favourite destinations to show us as Indonesian were there! Any tag with "I'm Indonesian" text are welcome. You can create your own tag using cardboard, teared paper, or anything. Be creative ... and have fun!

Then you can send it to us at
backpacker.notes(at)gmail.com

Don't forget to mention the location. We will publish the chosen photos in our website with your name (and your website, if you have any) as credit! Feel free to contribute!

Happy traveling! :)


+ + + + +

"I'm Indonesian" Project (c) The Backpacker's Notes, 2011

Kuala Lumpur edition
Idea: Herajeng Gustiayu & Hanny Musytika
Property: Ronggo Ahmad Wikanswasto
Hand model: Hanny Musytika

Sunday, October 31, 2010

I'm Indonesian Project: Istanbul, Turki

Kontribusi dari: Ronggo Ahmad Wikanswasto,
untuk I'm Indonesian Project.
"Grand Bazaar yang berada di Istanbul, Turki, diklaim sebagai pasar tertutup yang tertua dan terbesar di dunia dengan detil arsitektural yang indah dan unik. Pasar ini terdiri dari lebih 58 jalan yang tertutup atap dan lebih dari 1.200 toko-toko yang menarik dengan tingkat kunjungan antara 250.000 dan 400.000 pengunjung perharinya. Pertama kali dibuka pada tahun 1461, pasar ini terkenal dengan perhiasan, tembikar, rempah-rempah, dan karpetnya."


The Nuruosmaniye Gate of the Grand Bazaar, opened in 1461.
Foto (c) Ronggo Ahmad Wikanswasto, 2010



Grand Bazaar, inside.
Foto (c) Ronggo Ahmad Wikanswasto, 2010



Hagia Sophia Museum.
Foto (c) Ronggo Ahmad Wikanswasto, 2010



Profil Kontributor
Ronggo, teman saya, kini bekerja sebagai seorang tenaga ahli di Bontang, Kaltim. Mempunyai hobi fotografi dan jalan-jalan. Ini adalah hasil jepretannya kala menghabiskan jatah cuti di Istanbul (Turki). Anda dapat melihat koleksi jepretan Ronggo lainnya di Ronggo130's Photostream.

[ Ingin turut menyumbang catatan perjalanan, artikel traveling, atau foto? ]
---

Wednesday, October 20, 2010

Photo(s) : Sulawesi Trip, 17 days on the road!

Foto oleh : Reno Raditya


(kiri) Monumen Yesus Memberkati;
(kanan)
Taipi Island, the best snorkeling spot so far.
Foto (c) Reno Raditya, 2010


Line Surgeonfish.
Foto (c) Reno Raditya, 2010



Private Pier and Sunset.
Foto (c) Reno Raditya, 2010


Patung-patung purbakala yang misterius di Lembah Bada.
(kiri) Our first megalith: Loga!;
(kanan) And here's the winner: Palindo (The Entertainer).

Foto (c) Reno Raditya, 2010


Tau Tau, patung kayu khas Sulawesi.
Foto (c) Reno Raditya, 2010



It took weeks for her to complete the weaving.
Foto (c) Reno Raditya, 2010



Torajan traditional cloths in To Barana.
Foto (c) Reno Raditya, 2010


Tambahan:
Saksikan kisah lengkapnya di "Indohoy: Stumble Into Indonesia's Unseen Places"! =)



Profil Kontributor
Reno Raditya, teman saya yang akrab dengan panggilan Tyo atau Reno ini, adalah seorang penikmat jalan-jalan yang mengklaim dirinya sebagai traveler, blogger, dan social media & trendings enthusiast. Saat ini salah satu kesibukannya adalah menjadi self-employed trip organizer. Foto-foto di posting ini adalah sebagian dari kumpulan jepretannya saat ia bersama teman-teman menjelajah Sulawesi selama 17 hari. Ingin jalan-jalan bersama Tyo? Silahkan mengunjungi Tustel Trip Indonesia: (We) Plan Your Trip.

[ Ingin turut menyumbang catatan perjalanan, artikel traveling, atau foto? ]

Monday, August 2, 2010

Pulau Biawak, Atol di Laut Jawa

Posting tamu oleh : Ipung Mbuh

Catatan perjalanan ini berkisah mengenai pulau yang disebut Pulau Biawak. Sesuai dengan namanya, di pulau ini banyak terdapat Biawak (Varanus salvator), dari yang berukuran sedang sampai berukuran besar, berkeliaran di sepanjang pantainya. Selain disebut Pulau Biawak, pulau ini juga biasa dikenal dengan sebutan Pulau Menyamak dan Pulau Byompis.


Pulau Biawak.
Foto (c) Ipung Mbuh, 2010


Tentang Pulau Biawak
Pulau Biawak terletak di sebelah utara Pulau Jawa bagian tengah. Masuk wilayah administratif Kabupaten Indramayu, Jawa Barat dan terletak di koordinat 06°56’022’’ LS dan 108°22’015’’ BT. Dengan luas daratan ±742 Ha yang sebagian besar terdiri dari hutan bakau, pulau Biawak menjadi kawasan konservasi endemik burung-burung liar dan (tentu saja) bagi biawak-biawak yang ada disana.

Kepulauan Biawak sebenarnya terdiri dari 3 (tiga) kepulauan besar yaitu Pulau Gosong, Pulau Candikian dan Pulau Biawak itu sendiri.

Selain sebagai kawasan konservasi, Pulau Biawak juga merupakan pulau yang penting bagi jalur pelayaran domestik karena terdapat menara mercusuar peninggalan Belanda yang masih aktif memandu kapal-kapal besar dan kecil hingga saat ini.

Bersama dengan 10 (sepuluh) orang rekan perjalanan yang berasal dari Jakarta dan Indramayu, kami menuju kesana. Weekend trip selama tiga hari, dari hari Jumat (malam) sampai Minggu (malam), pulang pergi dari Jakarta.

Budget dan Jenis Perjalanan
Perjalanan kami ini ngeteng, sambung menyambung kendaraan umum dari Jakarta sampai Indramayu lanjut ke Pulau Biawak, dengan grade moderate ekonomis. Budget selama perjalanan untuk transportasi, akomodasi dan lain-lain berkisar kurang dari Rp 500.000,- (estimasi dari Jakarta).

Informasi Kontak

Selama di Indramayu kami didampingi oleh Mas Turidi (08129648931) dan Mas Wawan (08179070867), fotografer-fotografer lepas Indramayu yang concern dengan budaya dan potensi wisata di Indramayu.

Kami menyewa kapal dari Pak Darji (085929029394), nelayan ikan tempatan yang sehari-hari melaut dari pelabuhan Karangsong. Kita dapat bertanya kepada Pak Darji mengenai kondisi cuaca, gelombang laut dan hal-hal teknis lainnya terkait perjalanan laut ke pulau Biawak.


Kapal Pak Darji, kapal sewaan kami menuju Pulau Biawak.
Foto (c) Ipung Mbuh, 2010

Transportasi

Seperti dijelaskan di atas, trip kali ini kita menggunakan kendaraan umum yaitu:
  1. Bis Jakarta (Jatibening) – Indramayu (Perempatan Celeng): Rp 25.000 - 35.000,-; 5 Jam
  2. Ojek Perempatan celeng – TPI (Tempat Pelelangan Ikan) Karangsong: Rp 20.000,-; 30 menit
  3. Kapal Nelayan (medium) Karangsong – Pulau Biawak, kapasitas (10-15 orang): Rp 1.800.000,- (PP) ; 4 jam

Nelayan di kapal Pak Darji yang sedang menyiapkan makan siang kami.
Foto (c) Ipung Mbuh, 2010

Objek Wisata
Ada beberapa objek wisata yang cukup menarik di dalam pulau ini:

(1) Hutan Bakau dan Pinus
Pulau Biawak memiliki hutan bakau yang masih cukup lebat. Selain bakau, pinus juga cukup banyak ditemukan di tengah pulau yang merupakan tempat berkumpulnya burung-burung. Terdapat tangga kayu yang pada awalnya digunakan untuk bisa masuk ke dalam hutan bakau tanpa perlu masuk ke rawa-rawa, namun kondisi pada saat kami datang, tangga kayu tersebut sudah rapuh dan rusak cukup parah.


Kawasan Konservasi Pulau Biawak.
Foto (c) Ipung Mbuh, 2010

(2) Biawak
Biawak yang merupakan satwa endemik pulau ini memiliki penciuman yang tajam. Apabila kita ingin melihatnya, kita bisa meletakkan ikan atau daging di dermaga dan dalam waktu yang tak terlalu lama, biawak-biawak akan berdatangan. Biawak-biawak di pulau ini tidak takut terhadap manusia. Mereka cukup berani mendekat, namun kita tetap perlu mewaspadai sabetan ekor biawak tersebut.



Satwa penghuni Pulau Biawak.
Foto (c) Ipung Mbuh, 2010

(3) Mercusuar Pulau Biawak
Mercusuar setinggi 65 meter yang ada di Pulau Biawak didirikan pada jaman penjajahan Belanda oleh ZM Willem pada tahun 1872. Arsitektur Mercusuar hampir sama dengan Mercusuar yang ada di Bangka Belitung dan Anyer Tangerang. Mercusuar tersebut masih digunakan hingga saat ini. Dengan anak tangga melingkar yang cukup kecil dan berkarat di dalam mercusuar, perlu kehati-hatian ekstra untuk bisa menaikinya. Setelah sampai di puncak mercusuar, pemandangan lepas pantai dan dermaga pulau Biawak bisa terlihat.


Mercusuar Pulau Biawak dan pintu masuknya.
Foto (c) Ipung Mbuh, 2010


Pemandangan dari atas mercusuar.
Foto (c) Ipung Mbuh, 2010

(4) Pulau Gosong
Pulau Gosong ini sebenarnya adalah sebuah atol berbentuk cincin dengan kepala cincinnya merupakan daratan kecil yang ada di atas permukaan laut, sedang tengah-tengah cincin adalah karang dangkal yang tenggelam di permukaan laut.

Berjarak sekitar 1 (satu) jam perjalanan berperahu dari Pulau Biawak, Pulau Gosong ini sebenarnya menarik untuk digunakan berenang dan snorkeling. Sayangnya, karang di Pulau Gosong ini sudah banyak yang rusak, yang konon kabarnya akibat pengerukan untuk pembangunan Pertamina Unit Pengolahan VI Balongan Exor I sekitar tahun 1980-an. Selain Pulau Gosong, terdapat pula Pulau Candikian, yang sayangnya tidak sempat kami datangi.


Indahnya sunrise di Pulau Biawak.
Foto (c) Ipung Mbuh, 2010

TIPS:
  • Apabila merencanakan weekend trip, sebaiknya berangkat dari Jakarta lebih awal (20.00 WIB) agar bisa sampai di pelabuhan sekitar tengah malam lalu dilanjut ke Pulau Biawak, agar pagi mendapatkan pemandangan matahari terbit pada saat di atas kapal ketika menuju ke Pulau Biawak.
  • Akan lebih baik bila menunggu bis ke Indramayu dari terminal bayangan Pintu Tol Jatibening (24 jam). Hal ini dikarenakan bis ke Indramayu dari Terminal Kampung Rambutan sudah tidak beroperasi selepas pukul 22.00 WIB dan ngetem-nya lama-pun.
  • Karena Pulau Biawak merupakan pulau yang dikelilingi karang, pada malam hari biasanya arus surut, sehingga perahu yang ditambatkan di dermaga menjadi terdampar dan baru bisa keluar dermaga setelah air pasang (sekitar 12.00 WIB). Hal ini akan mempengaruhi waktu kepulangan kita sehingga perlu diperhatikan lebih lanjut.
  • Setelah dari Pulau Biawak, lebih baik menyewa angkot (Rp 75.000,-) dari Dermaga Karangsong untuk berkeliling kota Indramayu, sebelum pulang ke Jakarta. Ada beberapa obyek wisata yang cukup menarik di Indramayu seperti kota tua, wisata kuliner di Sport Center (semacam alun-alun tempat berkumpul warga) dan lain-lain.
  • Kalau anda cukup berani, ternyata di Indramayu banyak yang menjual Sate Biawak...!!!
  • Jangan makan pilus D*a Kelinci kalau sedang naik kapal. Potensial muntah!
  • Ombak dari Indramayu ke Pulau Biawak lumayan tinggi.
  • Hati-hati, bis Pantura terkenal rawan copet.
+ + + + +

REFERENSI
- http://id.wikipedia.org/wiki/Kepulauan_Biawak
- http://dhamadharma.wordpress.com/2010/03/13/wisata-pulau-biawak-indramayu/
- http://liburan.info/content/view/12/43/lang,indonesian/
- http://wikimapia.org/#lat=-6.1234869&lon=108.401413&z=11&l=0&m=w



Profil Kontributor
Ipung Mbuh, backpacker pemula berlatar belakang pendidikan hukum dengan haluan ideologi moderat ini sangat menyukai kopi dan sudah bisa lepas dari rokok (kecuali kalo nge-trip). Sementara ini sedang memburuh di ibukota. Kumpulan tulisan serta foto Ipung lainnya dapat diikuti di LembaranPung.

Friday, July 9, 2010

Photo(s) : Birunya Langit Sawarna, Banten, Indonesia

Foto oleh : Herajeng Gustiayu
"Selain menawarkan pantai beserta lautnya yang indah, desa nelayan Sawarna juga menawarkan air terjun, kebun teh, dan gua peninggalan Jepang. Objek wisata yang paling sering didatangi adalah Pantai Ciantir, Gua Lalay, dan Pantai Tanjung Layar. Jalan yang telah diperbaiki terkait kampanye calon presiden setahun yang lalu membuat Sawarna semakin mudah dikunjungi pada saat ini. Berjarak sekitar 8 jam dari Jakarta, mengunjungi Sawarna terasa kurang lengkap jika tidak sekaligus mengunjungi Taman Nasional Gunung Halimun, yang terletak kira-kira 4 jam perjalanan darat dari Sawarna."
Menunggu Matahari Terbit.
Foto (c) Herajeng Gustiayu, 2010



Belum ke Sawarna kalau belum berfoto di Karang Tanjung Layar.
Foto (c) Herajeng Gustiayu, 2010



Pemandangan saat melintasi pematang sawah menuju Goa Lalay.
Foto (c) Herajeng Gustiayu, 2010



Langit Biru dan Pasir Putih.
Foto (c) Herajeng Gustiayu, 2010


Bermain Ombak.
Foto (c) Herajeng Gustiayu, 2010


Birunya Langit Sawarna.
Foto (c) Herajeng Gustiayu, 2010

Tuesday, June 8, 2010

Photo(s) : Merauke, Papua

Foto oleh : Anto Lucu


Free!
Foto (c) Anto Lucu, 2010

Cheers! :)
Foto (c) Anto Lucu, 2010


Kondisi jalan di sebagian besar kawasan Merauke, Papua.
Foto (c) Anto Lucu, 2010


Profil Kontributor
Anto, teman saya, berprofesi sebagai dokter yang mencintai & dicintai anak-anak (hehehe). Ini adalah sebagian foto-fotonya saat ia sedang bertugas di Merauke, Papua.

Wednesday, June 2, 2010

I'm Indonesian Project: Marina Bay, Singapore

Kontribusi dari: Lubert Kurniawan,
untuk I'm Indonesian Project.
"Marina Bay is a bay near Central Area in the southern part of Singapore, and lies to the east of the Downtown Core. An artificial bay, it was formed when land reclamation created the Marina Centre and Marina South areas, which form a body of sheltered waters of what was once open sea. In the reclamation process, Telok Ayer Basin was removed from the map, while the Singapore River's mouth now flows into the bay instead of directly into the sea. A barrage was completed in 2008 to make Marina Bay a reservoir for drinking water."

At Marina Bay, Singapore.
Foto (c) Lubert Kurniawan, 2010


[ Ingin turut menyumbang catatan perjalanan, artikel traveling, atau foto? ]
---

Monday, May 24, 2010

Photo(s) : Malacca, Malaysia

Foto oleh : Herajeng Gustiayu
"Malacca (Malay: Melaka) is the capital of the state of Malacca, on the west coast of peninsular Malaysia. Modern-day Malacca is a vibrant old city that believes its wealth of history. Visiting Malacca is a unique experience; its rich historical background earned it a World Heritage Site designation in July 2008." - Wikitravel


Becak warna-warni di Melaka.
Foto (c) Herajeng Gustiayu, 2009



Christ Church at Stadthuys Square.
Foto (c) Herajeng Gustiayu, 2009



Ruins of Fort A Famosa.
Foto (c) Herajeng Gustiayu, 2009



Bapak penjual sketsa tangan.
Kirain dia senimannya, kirain sketsanya asli, ehh ternyata
bapak ini cuma jualan sketsa cetakan. Tapi emang keren-keren sih.

Foto (c) Herajeng Gustiayu, 2009

Sunday, May 16, 2010

"I'm Indonesian" Project - Announced!


Wan Chai District, Hong Kong Island.

Photo (c) Herajeng Gustiayu, 2010


Avenue of Stars, Kowloon Peninsula.
Photo (c) Herajeng Gustiayu, 2010


Avenue of Stars, Kowloon Peninsula.
Photo (c) Herajeng Gustiayu, 2010


"I'm Indonesian" Project
- started in May 2010 -


Share the joy of travel with all Indonesian travelers!

Tag your favourite destinations to show us as Indonesian were there! Any tag with "I'm Indonesian" text are welcome. You can create your own tag using cardboard, teared paper, or anything. Be creative ... and have fun!

Then you can send it to us at
backpacker.notes(at)gmail.com

Don't forget to mention the location. We will publish the chosen photos in our website with your name (and your website, if you have any) as credit! Feel free to contribute!

Happy traveling! :)

+ + + + +

"I'm Indonesian" Project (c) The Backpacker's Notes, 2010

Hong Kong edition
Idea: Herajeng Gustiayu & Hanny Musytika
Property: Ronggo Ahmad Wikanswasto
Hand model: Hanny Musytika
Photograph by Herajeng Gustiayu


Sunday, March 28, 2010

Photo(s): Mana Island at Fiji Islands

Foto oleh: Dinda Ariane
"Fiji, officially the Republic of the Fiji Islands, is an island nation in the South Pacific Ocean east of Vanuatu, west of Tonga and south of Tuvalu. The country comprises an archipelago of 332 islands, of which 110 are permanently inhabited, and 522 islets. The two major islands, Viti Levu and Vanua Levu, account for 87% of the population."
- Wikipedia


Mana Island's Village.
Foto (c) Dinda Ariane, 2010



Comfy hammock, a place for burning your skin.
Foto (c) Dinda Ariane, 2010



Ruins of Survivor Building at Mana Island.
Foto (c) Dinda Ariane, 2010



Mana Island's surrounding.
Foto (c) Dinda Ariane, 2010



Heaven on Earth.
Foto (c) Dinda Ariane, 2010




Profil Kontributor

Dinda, berprofesi sebagai GIS Analyst, maniak jalan-jalan ala backpacker ini telah mengunjungi berbagai macam tempat di Indonesia dan beberapa negara tetangga, termasuk Fiji. Berprinsip "Enjoy every moment in your life so you won't regret in the future" dalam hidupnya, tak heran seringkali saat dihubungi ternyata dirinya sedang menjelajah tempat baru (benar-benar manusia yang spontanitasnya amat tinggi! hehehe)

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Web Hosting