Friday, March 4, 2011

Birunya Pantai Tioman yang Mencuri Nafas Panjang

Posting tamu oleh : Melly Ridaryanthi

Tempat-tempat yang dikunjungi oleh kebanyakan turis-turis ketika ke Malaysia adalah daerah Ibu Kota Negara, yaitu Kuala Lumpur —yang selalu tampil cantik dengan Menara Kembar dan Menara Kuala Lumpur yang menjulang tinggi. Tidak lupa juga wisata belanja yang selalu menarik perhatian para peminat SALE, karena hampir sepanjang tahun akan selalu ada Big Sale, entah itu dalam menyambut Imlek, hari kemerdekaan atau pergantian tahun.

Tempat pilihan lainnya mungkin Penang yang penuh dengan peninggalan sejarah dan tempat ibadah yang indah luar biasa; serta Langkawi yang berada di beberapa urutan teratas daftar tempat kunjungan wisata pantai di Malaysia. Beberapa orang yang saya kenal tidak meletakkan Malaysia dalam daftar negara kunjungan karena mereka tidak minat berbelanja, melainkan lebih sebagai penikmat laut, pantai dan pemandangan. Namun kadang mereka tidak mencari wisata pantai seperti yang tersedia di Langkawi, kurang greget konon katanya.

Jangan tutup peta dulu, Malaysia pun sebenarnya memiliki spot-spot pantai cantik yang diidamkan itu, salah satunya adalah Pulau Tioman.

Pulau Tioman, Pantai Cantik yang Tersembunyi
Pulau Tioman terletak di pantai timur Semenanjung Malaysia, di Negeri Pahang tepatnya. Terdapat delapan kampung yang biasa menjadi kunjungan para turis, namun yang paling banyak dikunjungi adalah Kampung Tekek yang terletak di sebelah utara Pulau Tioman.

Di pulau ini terdapat daerah hutan hujan tropis, tempat perkembangbiakan kura-kura, ada juga spot untuk snorkeling dan diving, serta pantai yang berwarna jernih menjadi daya tarik untuk sekedar menghabiskan waktu mendengar suara ombak dan menunggu matahari tenggelam.

Beberapa waktu lalu saya dan tiga orang teman berkunjung ke sana. Kami yang kebetulan berdomisili di Kuala Lumpur menghabiskan waktu dua hari untuk istirahat sebentar dari rutinitas kampus. Karena pengalaman saya ke Pulau Tioman ini dimulai dari Kuala Lumpur, maka saya akan sedikit berbagi cerita bagaimana kami menuju ke sana dan apa yang bisa dinikmati di sana. Untuk teman-teman di Indonesia, bisa memulai perjalanan dengan membeli tiket pesawat dengan tujuan Kuala Lumpur dan memulai perjalanan ke Tioman dari sana.

Untuk mencapai Pulau Tioman, kita harus naik bis dari Kuala Lumpur ke Mersing lalu naik ferry menuju pulau. Ferry akan membawa kita ke kampung-kampung yang ingin kita tuju.

Menuju Pulau Tioman
Dari Terminal Bis Kuala Lumpur, kami naik bis yang menuju Mersing dengan harga tiket RM 60.00 pergi-pulang. Kami membeli tiket bis yang berangkat pukul 11.30 malam dengan tujuan sampai di Mersing pagi dan tidak akan tertinggal ferry.

Perjalanan Kuala Lumpur – Mersing sekitar 4 jam. Sebaiknya tiket langsung dibeli untuk pergi dan pulang karena kadang-kadang tiket pulang dari Mersing habis sehingga kita akan kesulitan untuk kembali lagi ke Kuala Lumpur. Waktu itu kami pergi Jumat malam dan kembali ke Kuala Lumpur dengan bis malam pukul 10, jadi punya 2 hari penuh untuk piknik.
Catatan Penulis:
Saat tulisan ini dibuat, letak Terminal Bis Kuala Lumpur yang semula di Pudu sementara ini sedang pindah ke Bukit Jalil karena Terminal Puduraya sedang dalam perbaikan. Jadi jangan merasa heran kalau kami harus pergi agak jauh ke daerah Bukit Jalil. :) Kabarnya sih hanya ditutup selama 4 bulan sejak Maret 2010, tapi yang saya tahu hingga saat tulisan ini dibuat pun masih ditutup, jadi kalau ingin pergi coba cari tahu lagi ya.

Jetty di Pulau Tioman.
Foto (c) Melly Ridaryanthi, 2010.

Kami tiba di Mersing sekitar pukul 4 pagi dan langsung membeli tiket untuk boat pergi dan pulang seharga RM 70.00 (waktu itu kami sekalian membeli di loket bis yang kami naiki, karena mereka menawarkan tiket ferry juga). Untuk hari biasa, ferry dari Mersing ke Pulau Tioman hanya akan ada dua kali sehari, pagi dan sore. Tapi pada musim libur biasanya akan ada dua hingga tiga kali jadwal ferry yaitu jam 8 pagi, 1 siang dan 5 sore -- info dari penjaga loket tiket ferry di Jetty Mersing. Jadi, lebih baik kita sampai di Mersing pagi hari agar bisa dapat ferry paling awal dan tidak rugi hari ketika di Pulau Tioman.

Perjalanan menggunakan ferry akan memakan waktu sekitar 2 jam, dan jika cuaca kurang bersahabat maka selamat mabuk laut... :)

Penginapan di Pulau Tioman
Bermalam di Pulau Tioman tidak terlalu mahal, ada harga backpacker ada juga harga koper, bergantung teman-teman jenis pejalan-jalan yang mana. Banyak chalet ukuran “cukup” yang disewakan mulai harga RM 70.00 biasanya bisa untuk 4 orang atau hotel yang berharga lebih dari RM 100.00.


(Kiri) Chalet di Kampung Juara;
(Kanan) Pemandangan di depan chalet.

Foto (c) Melly Ridaryanthi, 2010.

Saya dan teman-teman waktu itu menginap di Coral Reef’s Holiday dengan harga chalet per malamnya RM 90.00 untuk berempat lengkap dengan sarapan. Letak chalet itu tepat di pinggir pantai jadi kami bisa sarapan sambil menghadap ke pantai, indah bukan?

Menikmati Pulau Tioman
Apa saja yang bisa dinikmati di Pulau ini? Banyak! Apalagi bagi penikmat laut dan pantai, kalian akan merasa puas dengan apa yang ada di pulau ini. Pengalaman saya dan teman-teman waktu itu menghabiskan dua hari penuh dengan snorkeling, menikmati pantai dan mengunjungi Kampung Juara.



(Atas) Pantai di Kampung Juara;
(Bawah) Salah satu spot untuk snorkeling.

Foto (c) Melly Ridaryanthi, 2010.

Dengan bantuan seorang bapak yang akrab dipanggil Pak Su, kami dibantu untuk mencari tempat menginap dan mengatur kegiatan dalam dua hari itu. Hari pertama kami habiskan sekitar enam jam untuk keliling tiga pulau diantaranya yaitu Monkey Bay, Pulau Soyak dan Marine Park.

Di ketiga tempat itu kami bisa snorkeling sepuas hati, dengan catatan sebelum langit gelap kami harus sudah kembali ke penginapan. Good deal! Untuk kegiatan ini kami merogoh RM 300.00 untuk berempat, konon biasanya per-kepala akan kena harga mulai dari RM 100.00.

Di dua pulau pertama kami melihat ikan-ikan yang beraneka ragam warna, bentuk dan ukurannya. Air biru jernih dan karang juga segala penghuni dasar laut yang sangat memukau membuat enggan untuk naik lagi ke kapal. Sementara di Marine Park, ya seperti namanya, ada sebuah taman dan bangunan seperti museum untuk dikunjungi. Ada juga jalan menuju satu hutan tropis yang merupakan salah satu tempat kunjungan wisata di pulau ini.

Untuk teman-teman yang sudah punya diving license bisa mencoba pula di pulau ini. Biasanya mereka menawarkan satu paket dengan snorkeling, tapi ya harus punya license dulu.

Keliling Kampung Juara
Hari terakhir di pulau ini kami manfaatkan untuk tur keliling pulau. Kami mengunjungi Kampung Juara dengan paket perjalanan RM 200.00. Dari Kampung Tekek kami melalui jalan kecil menerobos bukit untuk menuju Kampung Juara ini. Sepanjang jalan menuju kampung yang sangat terjal ini kita akan menemukan perkebunan karet yang sangat lebat.

Di kampung ini kita akan menemukan tempat perkembang biakan dan perlindungan kura-kura. Di kampung ini pula kita dapat menemukan tepian pantai yang lebih jernih lagi. Ada beberapa tempat untuk duduk-duduk dan tempat makan yang terletak di pinggir pantai persis dan kita bisa melihat gradasi warna air dari biru tua hingga hijau sangat muda.


Air terjun di pelosok Kampung Juara.
Foto (c) Melly Ridaryanthi, 2010.

Pemandangan dan suara ombak yang sayup-sayup membuat enggan beranjak. Tempat lain yang di kunjungi adalah satu tempat dengan air mengalir yang disebut dengan air terjun. :D Tempatnya tidak terlalu istimewa, dan kita perlu jalan dengan sedikit ribet menelusuri hutan untuk ke tempat ini.

Makanan

Kalau bicara pantai, pasti di pikiran langsung beterbangan berbagai hidangan laut. Tapi sayangnya saya tidak bisa merekomendasikan makanan yang lezat dari perjalanan ini. Menurut saya, masakan laut yang dijual cenderung tidak segar, jadi tidak terlalu menggiurkan.

Makanan yang dijual juga tidak berbeda jauh dari tempat makan di kota-kota lainnya di Malaysia seperti nasi goreng, mie goreng, kwetiaw, sayuran seperti kangkung dan sayur campur. Tapi untuk menyiasati makanan yang standar itu bisa dengan mencari tempat makan yang memberi nilai tambah seperti satu tempat makan yang cukup eksklusif tepat di pinggir pantai. Kita dapat menikmati makan yang menghadap ke pantai dan menikmati pemandangan walau di depan mata hanya ada nasi goreng biasa. Selalu ada cara menyiasati kekurangan kan. Alternatif lainnya adalah bawa bekal, selain sesuai selera, dijamin irit pula. ;)

Oleh-Oleh & Budget
Ada beberapa tempat jual oleh-oleh di pulau ini. Standar-nya adalah gantungan kunci, kaos, magnet kulkas, pulpen dan lainnya. Saran saja, sebaiknya beli oleh-oleh ketika di Jetty Mersing karena lebih murah. Harga kaos bisa setengah dari harga yang ditawarkan di beberapa toko di Pulau Tioman atau di Jetty-nya, lumayan kan. Untuk perjalanan ini sendiri saya mengeluarkan biaya sekitar RM 300.00.

Jadi, kapan mau piknik menghirup udara segar Pantai Tioman?


Profil Kontributor

Melly Ridaryanthi, yang akrab dipanggil Beby, adalah seorang mahasiswa salah satu universitas negeri di daerah Bangi, Malaysia yang memanfaatkan mind-blocked-phase selama menulis disertasi untuk piknik. Disebut piknik karena kata piknik dianggap bisa menjangkau segala status sosial untuk tetap bisa menikmati indahnya alam dan mengisi waktu luang dengan jalan-jalan sesederhana apapun. Piknik selalu dijadikan hadiah setelah menyelesaikan target-target tugas akademiknya. Pengalaman pikniknya bisa dilihat di Jinjinger. Kenapa "jinjinger"? Karena dia tidak punya tas punggung untuk disandang sehingga disebut sebagai backpacker, hanya sesederhana itu. :)

0 comments:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Web Hosting