Tuesday, December 9, 2008

Bristol Brunel Academy

Posting tamu oleh : Dhitta Puti Sarasvati


Foto (c) Dhitta Puti Sarasvati, 2009

Minggu lalu saya berkunjung ke sebuah sekolah menengah bernama Brunel Academy. Sekolah ini dulunya cukup bermasalah (anaknya bandel2x). Belakangan ini sekolah tersebut di desain ulang (ada investor).

Dan kurikulumnya pun di ubah. Ada beberapa seminar (kayak kelas pada umumnya), ada sistem proyekan.. Setahun ada sekitar 12 proyek yang harus dikerjakan. Proyek2x ini multidisiplin, dan ada juga sistem tutoring, di mana ada guru2x yang berkeliling dan memberikan bimbingan secara lebih individual.

Ada beberapa hal yang unik tentang sekolah ini.. Yakni ketika saya memasuki pintu depan sekolah ini, saya terpaku oleh tempelan harapan2x murid2x sini. Katanya, ini adalah usul seorang murid.. Harapan2x ini beberapa seperti,
"Saya ingin mempunyai monyet"
"Saya ingin memiliki pacar yang ngak galak"
"Saya ingin berjalan di bulan"

Sampai beberapa harapan yang menyentuh hati seperti
"Saya ingin semua orang bahagia"
"Saya ingin tidak pernah capai"
"Saya berharap ibu saya bisa melihatku tumbuh dan bangga pada diriku"

dan banyaaaaaak lagi..

Hal unik lainnya tentang sekolah ini adalah desain arsitekturnya. Namanya sekolah menengah lah yah.. Pastinya ada anak2x yang selalu ingin mencoba2x merokok, jual beli narkoba. Nah.. Kamar mandi merupakan salah satu sarana untuk melakukan segala transaksi ilegal ini. Makannya desain kamar mandinya cukup mengagumkan. Dari luar bisa dilihat siapa yang masuk kamar mandi. Persis di ujing ada sebuah kaca besar, jadi seandainya ada asap rokok keluar dari salah satu kamar mandi.. Bisa langsung dideteksi..

Ini ada contoh gambarnya:
Nah desain kantor kepala sekolah, guru, dan wakil kepala sekolah pun terbuka.. Jadi hanya disekat oleh semacam papan (kayak dikantor-kantor gethu). Gunanya biar lebih gampang mengawasi anak2x.. Kalau ada suara teriakan, atau apapun bisa lebih gampang di handle. JAdi walaupun di sekolah ini anak2x diberi cukup banyak kebebasan untuk berkesperimen dalam proyek2x yang ada dalam kurikulum, desain arsitektur sekolahnya memungkinkan adanya pengawasan yang lebih.

Nah di belakang papan yang warna oranye (dibawah ini), itu kantor wakil kepala sekolahnya.


Foto (c) Dhitta Puti Sarasvati, 2009

Hehe.. begitulah kunjunganku ke sekolah menengah ini.




Profil Kontributor
Puti, teman saya, seorang praktisi bidang pendidikan, menyelesaikan masternya di Bristol, England. Ini adalah salah satu postingnya tentang Bristol, kota yang ia tempati selama menjalani kuliahnya di sana. Anda dapat membaca tulisan-tulisan Puti lainnya di Warna Pastel & Mahkota Lima.

0 comments:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Web Hosting