Tuesday, May 4, 2010

Menyeberangi Canopy Bridge di Bukit Bangkirai, Kaltim


Manusia boleh berencana, dan manusia juga yang mewujudkannya… ^^

Rencana beberapa bulan yang lalu akhirnya dapat terkabulkan tepat pada weekend kemarin (11/04/2010). Bersama 5 orang teman, dimulailah perjalanan kami menuju ke suatu lokasi yang tak jauh dari kota Balikpapan.

Bukit Bangkirai
, namanya.

Lokasi ini tergolong cukup dekat dengan kota Balikpapan. Kami berangkat dengan menyewa mobil menuju ke arah Samarinda. Pada KM 38, terlihat ada plang gede bertuliskan “Taman Hutan Raya Bukit Soeharto”, nah itu artinya sudah harus belok ke kiri.



Dari persimpangan jalan raya, masih diperlukan jarak tempuh sekitar 20 km untuk mencapai lokasi tujuan. Sebagian besar dari sisa perjalanan ini adalah jalanan yang hanya terbuat dari semen dan tanah. Diperlukan mobil berukuran tinggi (bukan sedan) yang bisa menaklukkan jalanan ini. Lama perjalanan dari pusat kota Balikpapan menuju lokasi ini adalah sekitar 2 jam.

Sebagai informasi, Bukit Bangkirai ini kawasan wisata alam yang dikelola PT. Inhutani I Unit I Balikpapan. Kawasan wisata ini terletak di Kecamatan Samboja, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Wisata ini menawarkan pesona hutan hujan tropis yang masih alami.

Di kawasan ini terdapat Canopy Bridge (Jembatan Tajuk) sepanjang 64 meter yang digantung menghubungkan 5 pohon Bangkirai di ketinggian 30 meter, dan telah menjadi salah satu pilihan pengunjung wisata Bangkirai, Kutai Kartanegara. Jembatan tajuk ini merupakan yang pertama di Indonesia, kedua di Asia dan yang kedelapan di dunia. Konstruksinya dibuat di Amerika Serikat. (Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Bukit_Bangkirai)



Lokasi yang merupakan hutan lindung ini masih bisa dinikmati, terutama oleh orang yang telah penat dengan polusi di kota-kota besar. Salah satu andalan dari lokasi ini adalah pemandangan pepohonan di sekeliling, kedamaian suasana, dan --tentunya-- Jembatan Tajuk.

Untuk mencapai jembatan ini, kami harus berjalan sekitar 300 meter dari pintu masuk utama. Tapi jangan khawatir, sepanjang perjalanan ini sudah dilengkapi anak tangga yang dikelilingi oleh pohon-pohon yang menjulang tinggi.

Perjalanan 300 meter ini tidak akan terasa, sebab sepanjang perjalanan banyak sekali objek-objek yang bisa diambil fotonya. Untuk menaiki Jembatan Tajuk, turis lokal diharuskan membayar Rp 15.000/pax atau Rp 30.000/pax untuk turis asing.

Jembatan tajuk ini terletak +/- 30 meter di atas permukaan tanah. Butuh perhatian khusus bagi yang phobia ketinggian, namun sangat disayangkan jika sudah berada disini dan tidak menikmati indahnya hutan Kalimantan dari ketinggian. Di mana lagi bisa menikmati pemandangan seperti ini kalau bukan di Bukit Bangkirai, Kaltim? “he..he.. iklan DinBudPar”

Jembatan ini menghubungkan pohon-pohon Bangkirai dengan tali baja. Sepertinya cukup kuat untuk menahan berat badan orang dewasa normal. Di atas jembatan ini, kita bisa melihat pemandangan hutan lindung yang sangat asri, suara serangga yang saling bersahutan, desiran dedaunan yang tertiup angin, wangi khas hutan yang menunjukkan betapa hijaunya hutan ini.

Sungguh pemandangan yang mengasyikkan.

Persiapan yang Diperlukan:
Jas hujan (seandainya hujan), sepatu atau sandal gunung, air minum 600-1500ml, sun block, topi, snack.

Rincian Biaya:
- Sewa mobil Rp350.000 (tanpa BBM).
- Tiket masuk untuk orang dewasa Rp 2.000, anak-anak Rp 1.000.
- Tiket masuk sepeda motor tarifnya Rp 2.000, mobil sedan atau sejenis Rp 5.000, bus atau minibus Rp 10.000.
- Tiket Jembatan Tajuk harganya Rp 15.000 untuk turis domestik dan Rp 30.000 untuk turis mancanegara.
- Fasilitas penginapan (jika ada yang tertarik untuk menginap) berupa cottage dua kamar berkapasitas delapan orang harga Rp 450.000/malam dan satu kamar berkapasitas enam orang seharga Rp 350.000/ malam.
"Jangan ambil sesuatu kecuali gambar,
Jangan bunuh sesuatu kecuali waktu,

Jangan tinggalkan sesuatu kecuali jejak…
"
- Quote : Bukit Bangkirai, Kalimantan Timur
All photos (c) Effendy Siawira, 2010.


Profil Kontributor
Effendy Siawira, geoscientist di sebuah perusahaan. Memiliki hobby travelling, petualang mengunjungi tempat baru, dan mencoba hal-hal yang baru. Tipe manusia yang tidak suka terikat dan melakukan sesuatu semaunya (dengan catatan tidak merugikan org lain, syukur-syukur kalau orang itu bisa ikut senang ^^). Paling senang berburu tiket promo dan merencanakan perjalanan jauh-jauh hari, walaupun pada akhirnya belum tentu tiketnya dipakai. Motto hidup: "tidak ada yang lebih penting selain membangun networking". Tulisan Effendy lainnya dapat dikunjungi di blog pribadinya: UNEQ – ONUQ by effendy siawira.

0 comments:

Post a Comment

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Web Hosting