Monday, October 25, 2010

Eat, Pray, Love: Solo Travel Tips for Women (and Men)

Baru-baru ini saya menonton "Eat, Pray, Love", sebuah film tahun 2010 yang diangkat dari novel memoar laris berjudul serupa (saya belum baca novelnya).

Inti cerita dari film ini adalah tentang seorang wanita sukses (punya karir yang bagus, suami ideal, dan seterusnya) yang pada suatu titik dalam hidupnya tiba-tiba merasa "kosong" dan patah hati.

Ia kemudian melakukan perjalanan seorang diri ke tiga negara dalam upaya untuk mengisi kekosongan dirinya dan mencari tahu apa yang sebenarnya ia inginkan di hidupnya. Negara yang dikunjunginya adalah Italia (Roma), India (Pataudi), dan Indonesia (Bali).

Filmnya sendiri menurut saya cukup bagus. Walaupun waktu awal-awal agak terasa membosankan, namun pada akhirnya bisa saya nikmati juga.

Film ini, selain penuh dengan kata-kata bijak menenangkan untuk yang sedang patah hati, membuat saya banyak berpikir dan bertanya kepada diri sendiri:
"Asik banget jalan-jalan sendirian gitu, gw bisa ngga ya?"
"Tapi duitnya darimana ya? Musti nabung banyak-banyak dulu..."
"Eh apa dia sekaligus kerja ya pas lagi jalan-jalan?"

"Lucu juga tuh penginapannya, sebulan bayarnya berapa ya?"
"Wuaaa, pizza segede itu porsi buat satu orang??"

"Italiii, indah banget!"

"Indiaaa, unik banget!"

"Baliii, tunggu saya!"

"..."
"Lhooo, ada Christine Hakim!" (ya, saya memang ketinggalan berita)


Hehehe... Jujur, pikiran saya kebanyakan hanya ke bagian makan dan jalan-jalannya aja. Menurut saya, sang tokoh utama tampaknya lebih berfokus kepada hubungan cintanya ketimbang menikmati "the joy of being alone" dan kebebasan dalam menikmati "me-time" nya sendiri. Sayangnya lagi, ia tidak terlalu banyak mengeksplorasi budaya dan tempat-tempat baru di negara-negara yang dikunjunginya, kecuali waktu di Italia mungkin.

Yah, itu sih pendapat saya, tapi sekarang saya bukan mau membahas film itu, tapi mau membahas tentang solo traveling.

Apa sih solo traveling itu?
Solo traveling alias jalan-jalan seorang diri tanpa teman jalan memang punya trik-triknya sendiri, terutama untuk pejalan wanita. Keselamatan dan keamanan adalah salah satu poin yang paling diperhatikan bagi para pejalan wanita.

Catatan penulis: Saya sendiri belum pernah mencobanya, tapi tidak menutup kemungkinan untuk melakukan solo traveling suatu saat nanti. ... Nanti.

Menurut para solo traveler wanita yang sudah berpengalaman, rasa takut pasti ada pada saat pertama kali mereka bepergian sendirian tanpa teman jalan. Namun semakin lama kita bepergian, maka semakin beranilah kita. Merasa kesepian? Itu biasa, tapi dalam perjalanan pasti ada saja teman baru yang kita temukan.


Solo traveling: A way to learn better about yourself. | photo by AlicePopkorn

Banyak yang berpendapat bahwa dengan solo traveling kita akan lebih mengenal diri kita sendiri, karena selama perjalanan kita akan lebih banyak berkomunikasi ke diri sendiri dan hanya dapat bergantung dengan diri kita sendiri.

Mungkin hal itulah yang akhirnya ditemukan Elizabeth Gilbert, tokoh utama dalam film "Eat, Pray, Love" (diperankan oleh Julia Roberts). Pada akhir cerita, dengan banyak dukungan dari teman-teman barunya, Gilbert menemukan satu titik pencerahan saat ia berhasil berkomunikasi kepada dirinya sendiri dan berhasil menciptakan rasa percaya dirinya untuk menjalani sesuatu (hubungan cinta) yang baru. Oh, the power of traveling!

20 Solo Travel Tips for Women (and Men)
Ingin mencoba solo traveling (dan menemukan Felipe Anda, jika beruntung)? Merangkum dari berbagai sumber, di bawah ini ada beberapa tips untuk para solo traveler pemula:

Keselamatan dan Keamanan
(1) Selalu cari tahu lebih dahulu tentang budaya yang terdapat di daerah tersebut.
(2) Cobalah bersikap seperti warga lokal.
(3) Hindari menggunakan pakaian yang terlalu terbuka dan gadget yang terlihat mahal, bersikaplah konservatif dan sederhana.
(4) Yakinkan bahwa ada seseorang yang tahu di mana Anda berada, baik itu resepsionis hostel maupun teman Anda. Jangan lupa tinggalkan draft itinerary Anda kepada orang rumah.
(5) Ketahui dan pelajari bahasa percakapan lokal mendasar. Atau selalu bawalah buku percakapan dasar ke manapun Anda pergi.
(6) Gunakan cincin kawin (walaupun Anda belum menikah), ini berguna untuk mencegah datangnya gangguan tertentu untuk para solo traveler wanita.
(7) Percayai insting Anda. Apabila insting Anda mengatakan bahwa sesuatu itu berbahaya, hindari secepat mungkin.
(8) Gunakan tanda "Do Not Disturb" ("Jangan Diganggu") di pintu kamar Anda.

The Joy of Being Alone
(9) Saat makan di luar, ambillah tempat duduk di pojok cafe/restoran yang memiliki pemandangan keluar.
(10) Bawalah bacaan atau jurnal untuk menulis sebagai pengisi waktu saat Anda menunggu sesuatu maupun sedang bersantai.
(11) Nikmatilah mengamati orang yang lalu lalang beserta kesibukannya masing-masing, juga asahlah "the fine art of eavesdropping" (seni mencuri dengar) Anda.

Merasa kesepian?
(12) Teleponlah keluarga atau teman Anda di rumah.
(13) Cari sambungan internet dan buka akun Facebook Anda untuk berinteraksi dengan keluarga atau teman di rumah.
(14) Sebelum berangkat jalan-jalan, bawalah sarung bantal Anda dari rumah dan gunakan di kamar tempat Anda menginap. Terkadang membawa satu benda yang familiar dengan tempat asal Anda akan sedikit mengobati homesick.
(15) Buatlah network sebelum Anda bepergian, baik itu dari temannya teman, kenalan orangtua Anda, dan semacamnya. Paling tidak Anda akan merasa aman apabila di tempat tujuan ada seseorang yang bisa Anda hubungi segera bila terjadi sesuatu.
(16) Keluar dari kamar Anda dan buatlah teman baru.

Mari Berteman
(17) Siap-siap untuk nongkrong di common room hostel Anda dan mulailah mencari teman mengobrol, carilah para backpacker yang terlihat santai dan ramah untuk diajak mengobrol.
(18) Bergabunglah dengan guided tour agar bertemu dengan traveler lainnya.
(19) Ikuti kelas yang terkadang disediakan oleh pihak hostel, contohnya: kelas memasak makanan Thailand, kelas yoga di India, dan sejenisnya.
(20) Senyum dan bertanyalah. Terkadang satu pertanyaan akan menjadi awal dari sebuah percakapan yang menyenangkan dengan seorang teman baru.

Akhir kata, mengutip Marybeth Bond, seorang travel writer dan female solo traveler berpengalaman:
"Be brave and take the plunge - try traveling solo, you may become a convert. Remember, it is better to BE alone than to wish you WERE alone."


Explore. Dream. Discover. | photo by [Satbir]

+ + + + +

Referensi lebih lanjut:

- Solo Travel: 6 Reasons To Wander Alone
- How to Prepare for Solo Travel
- Solo Travel: 10 Tips to Get You Started
- The Best Destinations for Women Traveling Solo
- Travel Alone and Love it: 50 tips
- 12 Ways to Combat the Solo Traveler Blues
- How Solo Travel for Women Changes You


Bacaan lebih lanjut:
[FREE e-Book] Glad You’re Not Here: A solo traveler’s manifesto(1) Free eBook - Glad You’re Not Here: A solo traveler’s manifesto
eBook gratis tulisan Janice Wough ini berisi alasan-alasan untuk melakukan
solo travel dan manfaat-manfaat yang diperoleh saat Anda melakukan solo travel. Anda akan lebih yakin untuk melakukan solo travel setelah membaca eBook ini!

[E-Book] The Art of Solo Travel: A Girls' Guide for women traveling solo(2) The Art of Solo Travel: the Premier Guide for Women Traveling Solo
Ini adalah eBook yang menjabarkan Solo Travel untuk para pejalan wanita. eBook yang ditulis oleh Stephanie Lee,
seorang solo traveler wanita berpengalaman, ini berisi semua pengetahuan dasar yang Anda butuhkan dalam memulai perjalanan solo Anda sendiri.

[Book] Gutsy  Women: More Travel Tips and Wisdom for the Road (Travelers' Tales)(3) Gutsy Women: More Travel Tips and Wisdom for the Road (Travelers' Tales)
Kebetulan saya lagi dipinjami sebuah buku oleh sepupu saya (yang juga pernah menulis posting ini). Buku ini berjudul: Gutsy Women: More Travel Tips and Wisdom for the Road (Travelers' Tales). Buku karya Marybeth Bond ini berisi banyak tips dan trik untuk bepergian sendirian, ditujukan lebih khusus untuk wanita, walau dapat diterapkan juga untuk pejalan pria. Banyak pula pengalaman dan kebijakan yang dapat kita temukan di buku ini. Salah satu kutipan yang saya suka dari buku ini adalah: "Remember, you only need three things to have a great trip: your passport, your money, and, above all, your sense of humor."

(4) Travel Hemat - Panduan Praktis Bagaimana Merencanakan dan Melakukan Perjalanan Hemat Keliling Dunia
[e-Book] Panduan Praktis Melakukan Perjalanan Hemat Keliling DuniaTampaknya tidak lengkap jika saya tidak memasukkan eBook karya Agung Basuki ini dalam daftar bacaan lebih lanjut. Ditulis dalam Bahasa Indonesia yang ditujukan khusus untuk orang Indonesia, eBook setebal 148 halaman ini sarat dengan informasi bagaimana mempersiapkan dan melakukan perjalanan keliling dunia dengan hemat, baik secara perorangan maupun bersama-sama dengan teman. Dicantumkan pula bagaimana cara menghasilkan uang saat kita sedang berjalan-jalan, sehingga biaya perjalanan kita dapat ditutup dengan penghasilan yang kita dapatkan.

0 comments:

Post a Comment

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Web Hosting