Showing posts with label Tips Backpacking. Show all posts
Showing posts with label Tips Backpacking. Show all posts

Tuesday, August 23, 2011

Tips Memesan Paket Tour Online di AirAsiaGo.com

Posting tamu oleh: Wenny Rosliana



Setelah tangan kami memegang tiket ke Phuket, kami dihadapkan dengan 2 pilihan wisata yang harus kami pilih salah satu, mengingat kami ke sana hanya ketika akhir pekan. Pilihannya adalah Phi Phi Island --yang terkenal karena film "The Beach" yang salah satu pemerannya Leo Di Caprio-- atau ke James Bond Island. Kalau ke Phi Phi itu kegiatannya berenang dan snorkeling, kalau ke James Bond Island itu kegiatannya canoeing melalui goa stalagtit stalagmit. Keren sih dua-duanya, tapi lebih murah ke Phi Phi. Jadi kita putuskan untuk ke Phi Phi ajah, hihihi...



Setelah mencoba bertanya mengenai paket tour di beberapa travel agent di Jakarta, ternyata jadinya mahal banget karena paket mereka termasuk hotel. Padahal kami sudah booking penginapan murah di hostelworld.com. So, alternatifnya adalah membeli paket tour online. Hmm, tapi kan kita ngga ada yang pernah ke Thailand. Nanti kalau sudah bayar trus di sana orang travel-nya ga muncul apa kabar. Huaaa, gelisah melanda... Tapi kalau tidak menggunakan paket tour bakal lebih mahal lagi karena kita mesti nyewa private boat buat menyebrang ke Phi Phi Island nya. Waduuuh, gimana yaaa...



Lagi bingung-bingungnya, tiba-tiba terpikir...

Aha! Kenapa ngga booking di AirAsiaGo.com aja?



Air Asia GO adalah website milik AirAsia yang mengurus hotel, paket tour, dan lain-alin. Langsung deh menuju ke AirAsiaGo.com trus pilih Activity & Tours, trus pilih currency nya IDR supaya harganya muncul dalam rupiah. Voila! Muncul lah beberapa tour yang bisa kita pilih. Horeee! Secara ini milik AirAsia jadi gw bisa yakin bahwa kita akan baik-baik saja, at least kalo mau complain gw tau harus complain ke mana.





Tampilan "Browse & Book" Air Asia GO.



Perjalanannya kami akan menghabiskan 3 hari 2 malem. Jumat berangkat dari Jakarta sekitar jam 5 sore, sampai di Phuket jam 8an. Artinya di hari pertama kita ngga ke mana-mana, cuma walking tour di sekitar hotel saja. Hari Sabtu kita bisa full day tour, dan hari Minggu nya kita bisa half day tour. Kemudian sorenya ke bandara untuk balik ke Jakarta lagi.



Pilihan pertama yang ada di AirAsiaGo.com adalah "Transfer from Airport to Hotel". Jangan pilih yang ini yah. Mahaaal... Waktu kami beli langsung di sana, harganya hanya 150 baht (Rp 45.000,-/orang) dengan jenis mobil yang sama dan diantar sampai depan hotel, ga pake nyasar. Pas keluar dari Bandara juga banyak kok Limousine yang ngetem. Tinggal tanya-tanya saja yang tujuannya ke hotel kamu.







Pilihan Airport Transfer.


Untuk half day tour di hari Minggu, kami memilih Phuket City Tour. Dengan harga sekitar Rp 190.000,-/orang kita dijemput di hotel, diajak keliling kota, dan diantar sampai bandara. Kalo dihitung dengan airport transfer-nya, berarti sebenarnya paket tour ini harganya tidak sampai Rp 150.000,-/orang!



Untuk full day tour di hari Sabtu, kami punya 2 opsi, James Bond Island atau Phi Phi Island. Dilihat dari harganya, kayanya pilihan yang gampang nih. Pastinya kita pilih yang paling murah dong, hihihi... So, we booked a tour to Phi Phi Island.





Phi-Phi Island atau James Bond Island?



Nah, setelah pilih departure date dan jumlah orangnya, klik next step. Isi lokasi penjemputan atau kalau ada special request bisa disebut di situ, terus klik continue sampai ke tahap pembayaran via kartu kredit. Setelah transaksinya confirm, tinggal tunggu email dari AirAsia. Di email itu akan ada kode booking dan nomor telepon lokal Thailand yang harus dihubungi paling lambat 24 jam sebelum tour dimulai untuk konfirmasi. Ini dia nih yang ribeut.



Selain harus telpon yang roaming international, nahh bahasa Inggris gw kan you-know-i-know. Mana bahasa Inggris-nya si orang Thailand juga you-know-i-know. Jadi pas telpon sering banget mengulang kata "What?", "Pardon me?", "Yes...", "No..". Udah tebak-tebakan aja dah yang dia maksud dan yang gw maksud. Mudah-mudahan ajah nyambung. :))



Setelah proses telpon-telponan yang tebak-tebakan dan deg-deg-an pulsanya, akhirnya selesailah proses konfirmasi booking tour. Yang kerennya nich, pas sampe di hotel, pihak hotel udah tau kita mau ikut paket tour. Jadi si orang tour-nya kirim fax ke hotel bahwa gw dan teman-teman akan menginap dsana dan akan dijemput tanggal sekian, jam sekian, untuk jalan-jalan ke suatu tempat. Wuiiihhh kereeennn...



Ketika sedang check-in hotel gw dikasih fax itu lalu disuruh confirm, jadi kalau ada perbedaan bisa langsung diperbaiki saat itu juga. Luckily everything going smoothly!



Proses check-in selesai,

proses booking paket tour selesai,

sekarang saatnya jalan-jalan! :)




Profil Kontributor

Wenny, kini bekerja di sebuah lembaga pemerintahan di Jakarta. Hobi jalan-jalan dengan budget minim dan sudah berencana untuk jalan-jalan lagi dalam waktu dekat. :)



Tuesday, August 16, 2011

Berlibur A la Backpacker dengan Balita, Kenapa Ngga?

Posting tamu oleh: Ratna Amalia



Tidak sedikit dari kita yang menunda liburan keluarga ke tempat yang jaraknya relatif jauh dari rumah karena faktor anak-anak masih balita. Kalaupun pergi, membawa asisten atau pendamping tambahan yang tentu harus diperhitungkan juga biayanya. Belum lagi perihal privasi. Tidak semua orang bisa menerima kehadiran orang lain yang notabene bukan keluarga ikut terlibat dalam momen-momen penting orang tua – anak tersebut.



Itu juga yang menjadi alasan kami sampai akhirnya memutuskan untuk pergi berempat saja di pertengahan 2009 lalu dan pilihan dijatuhkan ke pulau Bali. Kenapa Bali? Selain anak-anak belum pernah ke sana, kami juga berpikir pengalaman naik pesawat terbang merupakan pembelajaran bagi mereka. Selama ini liburan diisi dengan bepergian ke tempat-tempat yang masih mudah dijangkau dengan mobil seperti Bandung atau Jogja. Dan biasanya lagi, pengalaman pertama selalu berkesan bukan?



Yang menghebohkan liburan kali ini adalah karena si kecil baru berusia 2,5 tahun. Bisa dibayangkan gimana repotnya membawa anak dalam usia tersebut; bayi bukan, anak-anak belum (hehehehe...). Nunggu sampai Ade berumur 4 atau 5 tahun, si Kakak yang sudah 10 tahun sudah ga sabaran. Akhirnya, what ever it takes deh.



Untuk menyiasati kemungkinan ”repot” di tujuan, maka jauh-jauh hari saya mempersiapkan hal-hal berikut.



Budget

Pengennya sih murni backpacking, berhubung bawa anak-anak (apalagi ada toddler) maka tema backpacking-nya dimodifikasi sedikit. Dalam artian kami memahami jika harus ada pengeluaran ekstra, misalnya sehubungan dengan faktor keamanan dan kenyamanan bagi anak-anak. Hal ini berlaku dalam pemilihan tempat penginapan dan tempat wisata.



Jadwal Penerbangan

Saya pilih penerbangan dari Bandara SoeTa pagi hari (sekitar pukul 11 siang). Untuk jadwal kembalinya, saya justru pilih penerbangan siang (sekitar jam 13 WITA) dari Denpasar. Semua berdasarkan perhitungan jarak dari rumah ke Bandara. Butuh waktu sekitar 2,5 jam dari Bogor ke Cengkareng dengan catatan lalu lintas tanpa macet. Jadi dari rumah paling lambat berangkat pukul 6.30 pagi. Masih cocok dengan kebiasaan berangkat ke sekolah.



Beberapa hari sebelum keberangkatan, kami selalu membicarakan topik liburan dalam perbincangan. Seperti apa dan bagaimana jika naik pesawat, Do’s and Dont’s ketika dalam kabin pesawat. Jadi ketika mereka benar-benar dalam pesawat, mereka sudah tidak kaget lagi.



Urusan formasi duduk pun saya atur. Ketika check-in, saya minta kursi dengan urutan sejajar. Saya bersama anak-anak, dan si Ayah berada di samping saya. Jadi posisi orang tua masing-masing berada di lorong (aisle). Saya meminta Kakak untuk duduk dekat jendela, sedangkan si Kecil duduk di antara saya dan Kakak. Walaupun usia si Kecil memungkinkan untuk dipangku tapi saya memilih untuk memesan seat untuk setiap orang dengan pertimbangan faktor kenyamanan selama di perjalanan.



Walaupun di pesawat akan disuguhi makanan, tapi saya membiasakan anak-anak untuk makan dahulu sebelumnya. Antisipasi jika makanan yang disuguhkan tidak sesuai dengan selera mereka.





Tim perjalanan saya: Ayah, Kakak, dan si Kecil.

Foto (c) Ratna Amalia, 2011.



Penginapan

Hostel jadi pilihan tempat menginap. Selain faktor biaya, rencananya aktivitas kami akan lebih banyak jalan-jalan. Jadi jika menginap di hotel berbintang, rasanya kok banyak fasilitas yang tidak akan kami nikmati. Dan lagi, temanya ngga sesuai dengan backpacking ’kan ?



Atas rekomendasi seorang teman, kami memilih salah satu hostel di daerah Legian. Letaknya tidak jauh dari Ground Zero. Ternyata suasana di sekitaran hostel cukup nyaman untuk pejalan kaki, tidak seramai Kuta. Jadi lumayan santai untuk sight seeing dengan anak-anak.



Lokasi Wisata

Jauh-jauh hari saya sudah tanya mbah Google untuk lokasi-lokasi wisata yang menarik dan punya nilai edukatif untuk kami kunjungi. Mengingat masih ada balita, maka aktivitas yang termasuk kategori ekstrim harus dikeluarkan dari daftar, hehehe... Padahal sang Kakak sudah antusias dengan outdoor activity seperti banana boat atau snorkeling.



Bali Zoo, Pulau Penyu, dan Taman Safari Bali adalah tiga tujuan utama selain tempat wisata lainnya di pulau Bali. Mungkin karena faktor ayahnya yang penyuka binatang maka anak-anak pun menyukainya. Jadi walaupun tidak snorkeling, tapi anak-anak masih dapat bermain di pinggir pantai Pulau Penyu yang ombaknya relatif lebih tenang dibanding ombak pantai Kuta.





Kami berpose di Pulau Penyu.

Foto (c) Ratna Amalia, 2011.



Luggage & Bags

Pergi berempat selama 6 hari termasuk dengan 1 balita bisa dibayangin berapa banyak pakaian yang harus dibawa. Masa’ iya, liburan pake acara nyuci baju segala? Supaya tidak terlalu banyak koper atau tas yang dibawa akhirnya kami pakai 1 koper ukuran ekstra plus 1 traveling bag ukuran medium. Semua baju disatukan di koper besar. Traveling bag digunakan untuk menampung barang-barang selain baju semisal sandal dan backpack. Makanan khusus dan susu si Kecil serta termos air panas ukuran 300ml juga saya masukkan ke dalamnya.



Oh ya, saya juga membawa traveling bag ukuran kecil yang bisa dilipat dan dimasukkan dalam traveling bag ukuran sedang tadi. Plus persediaan kantong plastik ukuran kecil. Gunanya jika si kecil ”jack-pot” dalam perjalanan.



Nah, ketika acara jalan-jalan dimulai. Suami, saya, beserta Kakak masing-masing membawa backpack. Isi masing-masing backpack pun berbeda. Backpack suami lebih berat karena berisi alat-alat dokumentasi seperti kamera dan handycam. Backpack saya berisi termos air panas plus makanan dan baju si Kecil. Persediaan air minum pun disimpan dalam backpack yang saya bawa. Sedangkan ukuran backpack Kakak lebih kecil dan berisi makanan ringan beserta persediaan 1 baju ganti. Formasi ini tidak berubah dari semenjak hari pertama hingga terakhir. Jadi setiap orang bertanggung jawab atas isi tas masing-masing. Another lesson learned, especially for Kakak...



Obat-obatan

Bepergian sendiri pun sebaiknya kita selalu membawa obat-obatan pribadi apalagi jika bepergian dengan anak-anak. Mulai dari minyak kayu putih, minyak tawon, obat anti mabok, obat turun panas (parasetamol), aspirin, obat pusing dewasa, obat flu, perban, dan obat sakit perut. Masing-masing cukup satu strip. Untuk obat cair, cukup bawa versi botol kecilnya. Semua dimasukkan dalam kantong kecil, pisahkan antara obat kering dan obat cair. Untuk obat cair, saya masukkan dulu dalam kantong plastik kecil, untuk pencegahan jika isinya tumpah.



Makanan si Kecil

Walaupun sudah bisa mengkonsumsi makanan dewasa tapi saya tetap membawa makanan khusus si Kecil. Selain susu bubuknya, saya juga membawa makanan pendamping lainnya seperti biskuit untuk toddler. Berikut mangkok plastik kecil beserta sendoknya. Ketika di lokasi ini sangat membantu si Kecil terutama ketika jamnya mengudap tapi kita masih dalam perjalanan dan belum menemukan tempat makan yang sesuai untuk kita berempat. Selain menghindari kerewelan si Kecil karena sudah masuk jam makannya, dia juga terhindar dari masuk angin karena terlambat makan.



Stroller

Kelihatannya repot ya tapi ini berguna banget lho... Saya juga harus argumentasi dulu dengan ayahnya anak-anak untuk membawa barang yang satu ini. Alasannya tidak praktis. Sedangkan saya yang memang tidak membiasakan anak untuk digendong-gendong, sudah bisa membayangkan bahwa jika tidak membawa benda ini maka akan banyak acara jalan-jalan yang harus dilalui dengan menggendong si Kecil yang beratnya sudah 13kg itu. Ga janji deh....



Setelah beragumen cukup alot, akhirnya si ayah mengalah dan stroller pun ikut terbang bersama kami. Kerepotan yang dirasakan di awal terganti terbayar dengan kepuasaan karena ternyata kami memang banyak menghabiskan waktu dengan berjalan kaki dalam menikmati pariwisata di pulau Dewata tersebut.



Terasa waktu kami mengunjungi lokasi Tanah Lot, Uluwatu, dan Garuda Wisnu Kencana (GWK). Si Kecil harus kami gendong karena medannya memang tidak dirancang untuk piranti beroda, di sisi lain si Kecil menolak untuk berjalan kaki. Lain halnya ketika kami berada di Bali Zoo atau Taman Safari dimana sudah disediakan stroller track oleh pengolala. Si Kecil tinggal duduk manis dan kami pun dapat menikmati pemandangan bersama-sama. Kegunaan lainnya, stroller juga berfungsi sebagai trolley hasil belanjaan saya, hehehe...





Beberapa objek wisata di Bali yang cocok untuk wisata keluarga:

(Kiri) Garuda Wastu Kencana; (Kanan) Uluwatu.

Foto (c) Ratna Amalia, 2011.



Lain-lain

Tissue basah dan tissue kering termasuk andalan saya dalam bepergian. Selain untuk membersihkan tangan dan kaki setelah beraktivitas. Andalan saya ini pun berguna sekali jika si Kecil menumpahkan makanan/minumannya atau ketika si Kecil muntah karena mabok perjalanan. Untuk acara ke kamar kecil pun, tissue menjadi benda yang paling dicari. Karena ternyata tidak semua kamar kecil umum selalu menyediakan kertas yang satu ini. :)



Setelah dilalui, ternyata liburan a la backpacker dengan kehadiran balita tidak serepot yang dibayangkan. Dengan catatan, persiapannya memang harus lebih matang dan kondisi kesehatan si kecil pun memang memungkinkan untuk perjalanan yang relatif cukup jauh.



Happy holiday!




Profil Kontributor

Ratna Amalia, ibu dua anak sekaligus kuli kantor ini adalah penyuka jalan-jalan yang juga memiliki hobi baca buku, fotografi, dan nulis/blogging. Baca tulisan-tulisan Ratna lainnya di the Dairy Note's dan follow twitternya di @ratn_a.



Tuesday, April 19, 2011

12 Tips Bagi yang Ingin Bepergian ke China

Posting tamu oleh: Winarni

Akhirnya alhamdulillah kesampaian juga ke China. 8,5 hari di Tianjin, Beijing, Guangzhou, dan Guilin. Total 10 hari plus Kuala Lumpur.

Kalo keadaan keuangan pas-pasan, ngga perlu ke Korea, ngga perlu ke Jepang, udaaaah ke China aja. China adalah pusat peradaban di Asia Timur selama beribu-ribu tahun. Di Asia Timur, ngga bakal ada bangunan buatan manusia yang mengalahkan The Great Wall & Forbidden City, baik dari segi ukuran, histori maupun arsitekturnya.


Beberapa foto penulis saat di China.
Foto (c) Winarni, 2011.

Untuk yang ingin bepergian ke China, ini ada beberapa pengalaman penting dan berharga yang mungkin bisa dijadikan pegangan:

1. Bikin visa China: Gampang banget, 4 hari beres. Single entry harganya Rp. 540.000. Bikin di Chinese Visa Application Center di Kuningan. Cuman butuh isi formulir, bawa foto 4x6 berlatar putih berwarna 1 buah, dan pasport yang masih berlaku. Ngga perlu pake fotokopi rekening tabungan, fotokopi tiket pesawat, dan tektek bengek lainnya.

2. Mata uang yang harus disiapkan selama di China: sulit sekali mencari penukaran uang di China, bahkan di kota besar ketiga seperti Guangzhou. Tempat penukaran uang tidak menyebar dan menjamur seperti di Hong Kong ataupun Singapura. USD di China tidak laku! Yang bisa menukar uang hanya di Bank of China Head Office di kota tersebut. Bukan cabang, dan rate-nya jatuh. Tidak ada tempat atau orang yang mau menerima USD (mungkin dilarang oleh pemerintah).

3. Waktu terbaik mengunjungi China (dalam hal ini: BEIJING): adalah pada saat SPRING yaitu sekitar bulan April-Mei dan pada saat FALL yaitu bulan September-Oktober dimana udaranya terasa sejukkk. Kalau di China Selatan, udaranya sudah agak hangat sejak bulan Maret. Pergi di kala musim dingin (winter) harga tiketnya sangat murah, namun pertimbangkan iklim yang sangat dingin. Pergi di bulan Oktober adalah saat yang paling enak, namun harga tiketnya juga adalah yang paling mahal karena semua orang berlomba pergi ke China ;)

4. Rute yang sebaiknya diambil: Kota terbesar pertama di China adalah Shanghai (pusat bisnis & industri), sementara kota terbesar kedua adalah Beijing (ibu kota). Kalau ingin terbang murah dengan Air Asia ke Beijing, ambil rute KL-Tianjin, lalu dari Tianjin lanjut ke Beijing pakai bullet train (350 km/jam lho kecepatannya) dengan harga tiket sekitar Rp. 75.000 rupiah saja. Kalo ingin ke Shanghai dengan Air Asia, terbanglah dengan rute KL-Hangzhou, lalu dari Hangzhou melanjutkan dengan Maglev Train (semacam bullet train juga) yang harganya ngga terlalu mahal. Sementara untuk destinasi China Selatan, banyak direct flight dari KL ke kota-kota seperti Chengdu, Guangzhou, Guilin, dll.

5. Pelajari sistem Subway: ini jika kamu berminat pergi ke Shanghai, Beijing dan Guangzhou. Di tiga kota tersebut, cara termurah untuk mengelilingi kota adalah dengan subway (kereta bawah tanah). Siapkanlah peta subway di internet, supaya tidak kelabakan ketika sudah sampai di China. Harga tiket subway untuk one-way journey di Beijing murah banget! Cuma 2 Yuan, atau sekitar Rp. 2.600 dan bisa dipakai dari ujung kota ke ujung kota lainnya (pokoknya sekali jalan). Oia, jangan takut naik taksi di China karena harganya amat murah. Asal jangan naik taksi gelap yang tidak ber-argo. Pastikan saja argonya jalan, sehingga kamu tidak ditipu.

6. Belajarlah bahasa Mandarin sedikit: kalau tidak ada waktu, minimal siapkan kosakata-kosakata penting seperti: bandara, stasiun subway, stasiun kereta api, terminal bus, bus, nama & alamat hotel, nama-nama kota yang akan dituju, tempat-tempat wisata, dll. Siapkan dalam tulisan Mandarin yah, dalam bentuk kanji. Jadi kalau sampai perlu berbahasa tarzan ke sopir taksi/orang di pinggir jalan, tinggal tunjuk aja kosakata/kalimat tersebut. Berharap saja supir taksinya ngga buta huruf, hahaha.

7. Transportasi darat jarak jauh di China: Kalau kamu berniat berpindah dari satu kota ke kota lainnya di China dengan melalui perjalanan darat (seperti saya), ada 3 alternatif kendaraan yang bisa dipakai: kereta api cepat (high-speed train/bullet train), kereta api biasa (regular train), dan bis. Tahun 2014 China akan membangun integrated-high-speed railway station yang akan menghubungkan seluruh benua China sampai ke Lasha (Tibet) dan Vietnam. High-speed train (bullet train) bisa dipilih untuk menghemat waktu, namun harganya lebih mahal dibanding kereta api biasa. Bis di China sangat modern, nyaman, dan besaaarrr. Ngga ada deh bis komersial sekeren itu di Indonesia. Harga tiket bis hampir 2x harga tiket kereta api biasa, dan waktu yang ditempuh lebih singkat dari kereta api reguler. Bis dapat dijadikan pilihan, termasuk sleeper bus (bis dengan kasur untuk tidur) untuk perjalanan jarak jauh antar kota.

8. Hati-hati dengan penipu di China: orang China selain cerdas dan pintar dan jenius, ada juga oknum-oknumnya yang super licik dan sering memangsa para wisatawan. Jika bertransaksi terutama dengan sopir taksi yang tidak memakai argo, lebih baik bertanya dengan sangat teliti dan dengan pertanyaan yang berulang. Jika bepergian lebih dari 2-4 orang dengan memakai taksi tanpa argo, pastikan bahwa harga yang diajukan si sopir adalah harga TOTAL, bukan harga perorangan (EACH PERSON). Kejadian menyesakkan mengenai penipuan ini menimpa saya & teman-teman seperjalanan saja di China kemarin. "Ditipu oleh nenek moyang", kata teman saya yang keturunan Tionghoa.

9. Siapkan segala informasi tentang tempat-tempat wisata yang akan dikunjungi secara mendetail: termasuk cara menuju ke sana, harga tiket masuk, jam beroperasi, dll. Hal ini mencegah penipuan, dan juga mencegah kejadian jauh-jauh dateng tapi ternyata tempatnya udah tutup.

10. Facebook & Youtube: di China DILARANG! Mau menggunakan ninjaproxy atau apapun itu tetap tidak bisa. Bahkan hingga saya dibantu oleh cowok Jerman pintar di samping saya pun, tetap gak bisa. Si cowok Jerman sampe mengeluarkan semua 'jurus-jurus' yang dia punya sampe akhirnya dia bilang 'it's sucks' booo... Siap-siap ngga bisa facebook-an dan youtube-an selama di China. PS. Twitter saya ngga ngecek, soalnya ngga punya account twitter :)

11. Buat yang senang foto-foto: Believe me, akan banyak objek yang bisa difoto, terutama di Beijing (the Great Wall, Forbiden City, Ming Tombs, Olympic arena, Summer Palace, Hutong Area, dll). So, siapkan baterai dan memory cadangan. Jangan lupa untuk men-charge kamera tiap malam sebelum tidur. Jangan sampai kejadian tidak bisa foto-foto ketika di objek wisata, karena lupa men-charge dan baterei-nya habis.

12. Buat yang senang belanja: Siapkan uang YUAN yang banyaaakkk, karena harga-harga di China benar-benar sangat murah. KALAP deh pokoknya! Dan tentunya, jangan lupa pesan bagasi pesawat yang banyak juga. Minimal 20 kilo lah per orang, supaya tidak kena bayar di LCCT Air Asia. 30 Ringgit per 1 kilo lho kalau kelebihan bagasi...

PS. Internet is sooo amazing. Bahkan orang yang belum pernah ke China dan tidak bisa bahasa Mandarin sama sekalipun bisa survive! Tapi tentunya yang tidak kalah penting: siapkan uang cadangan. Siapa tahu ada apa-apa... :) :)


Profil Kontributor
Winarni, yang akrab dipanggil Wiwien, kini bekerja pada sebuah perusahaan farmasi di ibukota. Tulisan Wiwien lainnya dapat ditengok di blog pribadi Wiwien: http://wiwienmatsumoto.multiply.com

Wednesday, November 24, 2010

8 Tips Untuk Tetap Fit Saat Melakukan Perjalanan

Saat saya dan teman-teman akan melakukan perjalanan yang cukup lama atau lebih dari tiga hari, salah satu hal yang kami sepakati dari awal adalah menjaga kondisi tubuh sebaik mungkin agar tidak merusak perjalanan dan merepotkan teman jalan. Dengan menghargai kesepakatan tersebut, untungnya hingga saat ini kami tidak pernah terkena penyakit yang berarti saat sedang berada di jalan.

Healthy Traveler | by lululemon athletica

Kiat-kiat inilah yang kami lakukan agar tetap sehat selama di perjalanan:
  1. Apabila keluar negeri, cari tahu dahulu peraturan kesehatan negara yang didatangi. Apakah ada vaksinasi yang dibutuhkan apa tidak.

  2. Minum vitamin C dosis tinggi sekali sehari.

  3. Sering-sering minum air putih. Biasanya kami membeli air mineral 1 literan untuk bekal minum kami.

  4. Membawa obat-obatan darurat yang dibutuhkan, tergantung kebutuhan masing-masing individu. Contoh: Balsem, minyak kayu putih, dan permen jahe akan membantu mengatasi rasa mual yang kadang timbul saat perjalanan jauh dengan kendaraan. Teman saya membawa CTM untuk jaga-jaga apabila terkena alergi.

  5. Kami hanya makan junk food jika terpaksa. Usahakan untuk makan yang "benar" sekali sehari, sempatkan makan lauk yang bergizi.

  6. Kami sering membeli buah sebagai snack di jalan.

  7. Cukupkan olahraga dengan sering-sering jalan kaki, naik tangga, bersepeda, dan semacamnya.

  8. Cukupkan istirahat. Jangan memforsir tubuh untuk mengejar jadwal berjalan-jalan hingga menyebabkan kelelahan yang sangat. Apabila memang seharian sudah memforsir tubuh, usahakan agar jadwal besoknya diatur agar lebih santai.
Ada yang mau menambahkan?

Friday, October 29, 2010

Tips: Do's and Don'ts in Singapore

Posting tamu oleh : Ayudya Novinier


Merlion Statue, Singapore. | by B_cool

Singapura? Negara bersimbol singa dengan badan duyung ini memang merupakan salah satu destinasi favorit para wisatawan Indonesia. Namun ada beberapa hal yang perlu/harus dan jangan dilakukan selama traveling ke Singapura:

Do's:
  1. Minum:
    Kalo haus di tengah jalan, masuk aja ke toilet umum. Di sana kita bisa minum air krannya. Jangan khawatir dan ga usah malu, seluruh air kran di Singapur itu terjamin bersih & ga mengandung bakteri. Lebih enak lagi di bandara Changi, airnya duinggiinn.
  2. Transportasi:
    Gunakan MRT (Mass Rapid Transportation) ke mana-mana, apalagi untuk jarak jauh. Ikutan antri 1 baris ya kalo mo masuk MRT, jangan nyelak. ;)
  3. Oleh-oleh:
    Beli souvenir di Arab street. 15 buah gantungan kunci dijual seharga $10, kalau beli di Bugis Junstion bakal lebih mahal, maksimal kita cuma dapet 12 buah gantungan kunci untuk $10.
  4. Menikmati Singapura:
    Kongkow di Esplanade, jalan aja dari Merlion Park terus aja arah Esplanade. Pada malam hari di sana banyak yang kongkow. Ga perlu beli makanan/minuman di resto, cukup beli di 7/11 (Seven Eleven) aja. Duduk deh menikmati Singapore River sampai pagi.

Don'ts:
Singapore is a FINE city. (Fine di sini memiliki arti harfiah: "baik" atau "denda"). Yup, Singapura itu negara denda, segala sesuatu yang tidak sesuai pasti bakal didenda.

Memang kalo dilihat-lihat kita tidak akan bertemu polisi di jalan, tapi jangan salah, setiap sudut kota dipasang surveillance camera dan banyak polisi yang menyamar juga. So, jangan macem-macem deh. Contoh denda yang seringkali tertera di ruang publik Singapura adalah seperti ini:
  1. No littering or spitting in public area, FINE $1000
  2. No drinking and eating in public transportation (Bus, MRT, Taxi, etc).
    Catatan: Kalau mau minum atau ngemil, lebih baik di terminal atau stasiunnya saja.
  3. No smoking in a public area, Fine $1000
  4. No feeding the birds, FINE $1000
Jangan heran kalo negara kecil ini jauh lebih tertib dan bersih ketimbang di Indonesia. penduduknya pun tidak ada yg ngelanggar aturan-aturan ini, justru mereka ngerasa malu kalo melakukan semua yang tertulis di atas itu. Orang Indonesia pun ikut-ikutan tertib di Singapura, lalu kenapa kita nggak bisa tertib dan diatur juga ya kalo di negara sendiri? Tanya kenapa??


Profil Kontributor

Ayu, teman saya yang juga pecinta jalan-jalan ini, kini bekerja di sebuah lembaga pemerintah bidang kesehatan. Salah satu prinsip hidupnya adalah "make your life as simple as possible so it won't burden your mind". Tulisan Ayu lainnya dapat dilihat di blog pribadi miliknya : Pieces of Me.


Monday, October 25, 2010

Eat, Pray, Love: Solo Travel Tips for Women (and Men)

Baru-baru ini saya menonton "Eat, Pray, Love", sebuah film tahun 2010 yang diangkat dari novel memoar laris berjudul serupa (saya belum baca novelnya).

Inti cerita dari film ini adalah tentang seorang wanita sukses (punya karir yang bagus, suami ideal, dan seterusnya) yang pada suatu titik dalam hidupnya tiba-tiba merasa "kosong" dan patah hati.

Ia kemudian melakukan perjalanan seorang diri ke tiga negara dalam upaya untuk mengisi kekosongan dirinya dan mencari tahu apa yang sebenarnya ia inginkan di hidupnya. Negara yang dikunjunginya adalah Italia (Roma), India (Pataudi), dan Indonesia (Bali).

Filmnya sendiri menurut saya cukup bagus. Walaupun waktu awal-awal agak terasa membosankan, namun pada akhirnya bisa saya nikmati juga.

Film ini, selain penuh dengan kata-kata bijak menenangkan untuk yang sedang patah hati, membuat saya banyak berpikir dan bertanya kepada diri sendiri:
"Asik banget jalan-jalan sendirian gitu, gw bisa ngga ya?"
"Tapi duitnya darimana ya? Musti nabung banyak-banyak dulu..."
"Eh apa dia sekaligus kerja ya pas lagi jalan-jalan?"

"Lucu juga tuh penginapannya, sebulan bayarnya berapa ya?"
"Wuaaa, pizza segede itu porsi buat satu orang??"

"Italiii, indah banget!"

"Indiaaa, unik banget!"

"Baliii, tunggu saya!"

"..."
"Lhooo, ada Christine Hakim!" (ya, saya memang ketinggalan berita)


Hehehe... Jujur, pikiran saya kebanyakan hanya ke bagian makan dan jalan-jalannya aja. Menurut saya, sang tokoh utama tampaknya lebih berfokus kepada hubungan cintanya ketimbang menikmati "the joy of being alone" dan kebebasan dalam menikmati "me-time" nya sendiri. Sayangnya lagi, ia tidak terlalu banyak mengeksplorasi budaya dan tempat-tempat baru di negara-negara yang dikunjunginya, kecuali waktu di Italia mungkin.

Yah, itu sih pendapat saya, tapi sekarang saya bukan mau membahas film itu, tapi mau membahas tentang solo traveling.

Apa sih solo traveling itu?
Solo traveling alias jalan-jalan seorang diri tanpa teman jalan memang punya trik-triknya sendiri, terutama untuk pejalan wanita. Keselamatan dan keamanan adalah salah satu poin yang paling diperhatikan bagi para pejalan wanita.

Catatan penulis: Saya sendiri belum pernah mencobanya, tapi tidak menutup kemungkinan untuk melakukan solo traveling suatu saat nanti. ... Nanti.

Menurut para solo traveler wanita yang sudah berpengalaman, rasa takut pasti ada pada saat pertama kali mereka bepergian sendirian tanpa teman jalan. Namun semakin lama kita bepergian, maka semakin beranilah kita. Merasa kesepian? Itu biasa, tapi dalam perjalanan pasti ada saja teman baru yang kita temukan.


Solo traveling: A way to learn better about yourself. | photo by AlicePopkorn

Banyak yang berpendapat bahwa dengan solo traveling kita akan lebih mengenal diri kita sendiri, karena selama perjalanan kita akan lebih banyak berkomunikasi ke diri sendiri dan hanya dapat bergantung dengan diri kita sendiri.

Mungkin hal itulah yang akhirnya ditemukan Elizabeth Gilbert, tokoh utama dalam film "Eat, Pray, Love" (diperankan oleh Julia Roberts). Pada akhir cerita, dengan banyak dukungan dari teman-teman barunya, Gilbert menemukan satu titik pencerahan saat ia berhasil berkomunikasi kepada dirinya sendiri dan berhasil menciptakan rasa percaya dirinya untuk menjalani sesuatu (hubungan cinta) yang baru. Oh, the power of traveling!

20 Solo Travel Tips for Women (and Men)
Ingin mencoba solo traveling (dan menemukan Felipe Anda, jika beruntung)? Merangkum dari berbagai sumber, di bawah ini ada beberapa tips untuk para solo traveler pemula:

Keselamatan dan Keamanan
(1) Selalu cari tahu lebih dahulu tentang budaya yang terdapat di daerah tersebut.
(2) Cobalah bersikap seperti warga lokal.
(3) Hindari menggunakan pakaian yang terlalu terbuka dan gadget yang terlihat mahal, bersikaplah konservatif dan sederhana.
(4) Yakinkan bahwa ada seseorang yang tahu di mana Anda berada, baik itu resepsionis hostel maupun teman Anda. Jangan lupa tinggalkan draft itinerary Anda kepada orang rumah.
(5) Ketahui dan pelajari bahasa percakapan lokal mendasar. Atau selalu bawalah buku percakapan dasar ke manapun Anda pergi.
(6) Gunakan cincin kawin (walaupun Anda belum menikah), ini berguna untuk mencegah datangnya gangguan tertentu untuk para solo traveler wanita.
(7) Percayai insting Anda. Apabila insting Anda mengatakan bahwa sesuatu itu berbahaya, hindari secepat mungkin.
(8) Gunakan tanda "Do Not Disturb" ("Jangan Diganggu") di pintu kamar Anda.

The Joy of Being Alone
(9) Saat makan di luar, ambillah tempat duduk di pojok cafe/restoran yang memiliki pemandangan keluar.
(10) Bawalah bacaan atau jurnal untuk menulis sebagai pengisi waktu saat Anda menunggu sesuatu maupun sedang bersantai.
(11) Nikmatilah mengamati orang yang lalu lalang beserta kesibukannya masing-masing, juga asahlah "the fine art of eavesdropping" (seni mencuri dengar) Anda.

Merasa kesepian?
(12) Teleponlah keluarga atau teman Anda di rumah.
(13) Cari sambungan internet dan buka akun Facebook Anda untuk berinteraksi dengan keluarga atau teman di rumah.
(14) Sebelum berangkat jalan-jalan, bawalah sarung bantal Anda dari rumah dan gunakan di kamar tempat Anda menginap. Terkadang membawa satu benda yang familiar dengan tempat asal Anda akan sedikit mengobati homesick.
(15) Buatlah network sebelum Anda bepergian, baik itu dari temannya teman, kenalan orangtua Anda, dan semacamnya. Paling tidak Anda akan merasa aman apabila di tempat tujuan ada seseorang yang bisa Anda hubungi segera bila terjadi sesuatu.
(16) Keluar dari kamar Anda dan buatlah teman baru.

Mari Berteman
(17) Siap-siap untuk nongkrong di common room hostel Anda dan mulailah mencari teman mengobrol, carilah para backpacker yang terlihat santai dan ramah untuk diajak mengobrol.
(18) Bergabunglah dengan guided tour agar bertemu dengan traveler lainnya.
(19) Ikuti kelas yang terkadang disediakan oleh pihak hostel, contohnya: kelas memasak makanan Thailand, kelas yoga di India, dan sejenisnya.
(20) Senyum dan bertanyalah. Terkadang satu pertanyaan akan menjadi awal dari sebuah percakapan yang menyenangkan dengan seorang teman baru.

Akhir kata, mengutip Marybeth Bond, seorang travel writer dan female solo traveler berpengalaman:
"Be brave and take the plunge - try traveling solo, you may become a convert. Remember, it is better to BE alone than to wish you WERE alone."


Explore. Dream. Discover. | photo by [Satbir]

+ + + + +

Referensi lebih lanjut:

- Solo Travel: 6 Reasons To Wander Alone
- How to Prepare for Solo Travel
- Solo Travel: 10 Tips to Get You Started
- The Best Destinations for Women Traveling Solo
- Travel Alone and Love it: 50 tips
- 12 Ways to Combat the Solo Traveler Blues
- How Solo Travel for Women Changes You


Bacaan lebih lanjut:
[FREE e-Book] Glad You’re Not Here: A solo traveler’s manifesto(1) Free eBook - Glad You’re Not Here: A solo traveler’s manifesto
eBook gratis tulisan Janice Wough ini berisi alasan-alasan untuk melakukan
solo travel dan manfaat-manfaat yang diperoleh saat Anda melakukan solo travel. Anda akan lebih yakin untuk melakukan solo travel setelah membaca eBook ini!

[E-Book] The Art of Solo Travel: A Girls' Guide for women traveling solo(2) The Art of Solo Travel: the Premier Guide for Women Traveling Solo
Ini adalah eBook yang menjabarkan Solo Travel untuk para pejalan wanita. eBook yang ditulis oleh Stephanie Lee,
seorang solo traveler wanita berpengalaman, ini berisi semua pengetahuan dasar yang Anda butuhkan dalam memulai perjalanan solo Anda sendiri.

[Book] Gutsy  Women: More Travel Tips and Wisdom for the Road (Travelers' Tales)(3) Gutsy Women: More Travel Tips and Wisdom for the Road (Travelers' Tales)
Kebetulan saya lagi dipinjami sebuah buku oleh sepupu saya (yang juga pernah menulis posting ini). Buku ini berjudul: Gutsy Women: More Travel Tips and Wisdom for the Road (Travelers' Tales). Buku karya Marybeth Bond ini berisi banyak tips dan trik untuk bepergian sendirian, ditujukan lebih khusus untuk wanita, walau dapat diterapkan juga untuk pejalan pria. Banyak pula pengalaman dan kebijakan yang dapat kita temukan di buku ini. Salah satu kutipan yang saya suka dari buku ini adalah: "Remember, you only need three things to have a great trip: your passport, your money, and, above all, your sense of humor."

(4) Travel Hemat - Panduan Praktis Bagaimana Merencanakan dan Melakukan Perjalanan Hemat Keliling Dunia
[e-Book] Panduan Praktis Melakukan Perjalanan Hemat Keliling DuniaTampaknya tidak lengkap jika saya tidak memasukkan eBook karya Agung Basuki ini dalam daftar bacaan lebih lanjut. Ditulis dalam Bahasa Indonesia yang ditujukan khusus untuk orang Indonesia, eBook setebal 148 halaman ini sarat dengan informasi bagaimana mempersiapkan dan melakukan perjalanan keliling dunia dengan hemat, baik secara perorangan maupun bersama-sama dengan teman. Dicantumkan pula bagaimana cara menghasilkan uang saat kita sedang berjalan-jalan, sehingga biaya perjalanan kita dapat ditutup dengan penghasilan yang kita dapatkan.

Thursday, July 1, 2010

Free Download: The Backpacker's Notes eBook - Edisi Perdana

...
Apa sih eBook TBN itu?

  1. eBook TBN berisi kumpulan artikel The Backpacker's Notes (TBN) terpilih selama 6 bulan, yang telah disusun sedemikian rupa dalam sebuah file PDF agar gampang diunduh dan dapat dibaca secara offline sesuka hati.

  2. eBook TBN ini GRATIS. Anggap saja sebagai bentuk penghargaan saya terhadap para pembaca setia TBN.

  3. eBook TBN akan diterbitkan setiap 6 bulan sekali, tepatnya tanggal 1 Juli dan 1 Januari.
+ + + + +

Segera download edisi pertamanya!

Edisi 1 | Januari - Juni 2010 PDF [Download]

The Backpacker's Notes eBook, Edisi 1 | by TBN
57 pages | 747 KB | Electronic Download (pdf)

[ Arsip eBook The Backpacker's Notes ]


Agar tidak ketinggalan setiap edisinya, silahkan daftarkan alamat email Anda di bawah ini:
Get FREE travel tips, stories, news, and articles
directly at your email!


Your best email address:

...

Tuesday, June 22, 2010

Travel Tweets: 30 Tips Singkat Jalan-Jalan Murah di Jepang (Part-1)

Para pecinta jalan-jalan, ada yang baru dan menarik dari twitterland!
Ada kontribusi #jln2jpn dari @ti2n!

Siapakah @ti2n?
@ti2n@ti2n, adalah salah satu teman TBN di twitter dan kompasiana, telah berdomisili di Jepang selama 6,5 tahun dan ia (dengan sangat berbaik hati) berinisiatif untuk membuat hashtag #jln2jpn.

Apa itu #jln2jpn?
#jln2jpn adalah hashtag ciptaan @ti2n yang berisi kumpulan tips jalan-jalan murah di Jepang! Yahuuu! :D Dengan seijin @ti2n, saya telah mendokumentasikan 30 tips pertamanya untuk jalan-jalan murah di Jepang. Saya sengaja membiarkan tweets sesuai aslinya dengan gaya bahasa a la twitter yang unik. Untuk itu, saya juga telah menambahkan kategori Travel Tweets di TBN, siapa tahu besok-besok ada yang berbaik hati mau kontribusi lagi, hehehe...

Oke, ini tips-tips dari @ti2n... *drum rolls please*

30 Tips Singkat Jalan-Jalan Murah di Jepang

1. sblm memulai trip, kumpulkan sbnyk mungkin info utk susun itinerary dgn tepat. googling, baca buku panduan, tanya teman, dll.

2. urus visa di kedubes jepang. persiapkan syarat2nya. utk single entry Rp 320rb. info ttg visa ke jepang: http://bit.ly/96THjp

3. booking flight jauh2 hari, siapa tahu dpt lbh murah. perhatikan musim liburan di jpg. saat peak season hrg tiket makin mahal

4. timing plg bagus utk ke jpg: april-musim sakura, november-musim gugur (momiji/dauh merah). di kedua musim itu jpg sgt indah

5. waspadai klo ke jpg saat summer/winter. panas dan dinginnya ekstrim. hrs siap2 kostum yg tepat agar jalan2 bisa nyaman


Summer Festival, Japan | by nickyfern

6. klo itinerary sudah disusun, segera booking hotel jauh2 hr sblmnya. youth hostel, hotel kapsul, pilihan akomodasi murah

7. jgn lewatkan jg utk menginap di ryokan, penginapan khas tradisional jpg. feel the experience :-)

8. tips lain utk akomodasi murah: nginep di apato teman mhsw di jpg. gak punya teman? cari rekomendasi lwt jaringan PPI Jepang.

9. pgn nginep di rumah org lokal? bs manfaatkan jaringan couchsurfing http://bit.ly/xCdJF dan hospitality club http://bit.ly/dCiIa

10. jpg adl negara yg unik. maju dlm hal teknologi tp msh sgt menjunjung tinggi nilai2 budayanya. pelajari dl budaya jpg sblmnya.


Ryokan | by Andresito10

11. tahu sedikit bhs jpg, wlpun cm frase2 dasar, akan sgt berguna. klo ada wkt, lihat2 smbil blajar di sini: http://bit.ly/ccUI4U

12. di jpg enaknya kemana aja ya? ada bnyk tempat menarik! bisa diliat2 di sini: http://bit.ly/9H8NpA dan http://bit.ly/9VNJp0

13. destinasi utama: Tokyo, Kyoto, Osaka, Nara, Yokohama, Hiroshima, Kamakura, Himeji, Hakone, Nagoya, Kobe, Nikko, Miyajima, Fuji

14. ranking of most visited destinations in Japan: http://bit.ly/aJZJgn

15. ada 3 pos pengeluaran utama selama jalan2: akomodasi, transportasi, konsumsi. utk budget traveling, perlu strategi khusus


Shinjuku Station | by smurfie_77

16. ttg akomodasi td udah dibahas, skrg sy bahas utk menyiasati biaya transportasi di jpg. sistem transprtsi di jpg nyaman tp mahal

17. jpg punya jaringan transp publik yg sgt efisien. jaringan kereta api sudah menjangkau semua daerah. plg nyaman jalan2 by train

18. kalo jln2 dlm satu kota, manfaatkan tiket2 spt one day ticket utk kereta, bus, subway, atau gabungan dari moda transp tsb.

19. klo itenerarynya mencakup bnyk wil di jpg, bs beli Japan Rail Pass http://bit.ly/bdeUjs Sgt efektif, berlaku jg utk shinkansen

20. klo mau murmer bisa beli tiket Sheisun Juhachi Kippu. hny 11.500 yen utk 5 hari, unlimited ride JR train http://bit.ly/bYHMXt



Japan Rail Pass | by :::Nana-MikiKo:::

21. Sheisun Juhachi Kippu hanya berlaku utk kereta jenis local dan rapid. dijual pada musim liburan spring, summer, winter

22. transp antar kota bs juga pake bus, lbh murah dari train. naik bus malam jg bisa ngirit ga perlu nginep di hotel :-)

23. cnth: naik bus malam, brgkt dari Tokyo jam 10.30 mlm, sampai Kyoto pagi jam 6. berhenti di rest area 2 kali. cukup nyaman.

24. Saya biasa pakai bus Willer Express. murah & nyaman. bs online booking dlm bhs inggris http://bit.ly/cDz4p0 (seat type: RELAX)

25. booking jauh2 hr sebelumnya bisa dpt hrga murah. cnth: Tokyo-Kyoto, seat type RELAX hanya 4700 yen. klo mepet2 bs 8000an yen


Geisha Girls in Kyoto | by Shadowgate

26. kalo ga nyaman dgn bus malam krn posisi duduk terus, bs coba night train, dgn kompartemen berisi 4-6 beds http://bit.ly/bP060d

27. night train agak lebih mahal dr bus, tp bs tidur selonjoran. ada yg couchette, private room utk single/twin, ada jg yg suites.

28. bbrp tiket terusan fav: Tobu Nikko world heritage pass, 3600 yen tiket train pp+admission k bbrp temple http://bit.ly/cF2pks

29. Kansai thru pass: bs keliling kyoto, osaka, nara, kobe, wakayama. 5000yen utk 3hr. sgt praktis :-) http://bit.ly/aJs5g2

30. Kansai thru pass berlaku utk semua train non JR, subway, bus di setiap kota yg di Kansai. ada jg pilihan hrg 3800yen utk 2 hr


Kita tunggu lanjutan tweet berikutnya ya @ti2n! :)

Oh ya, bagi yang belum follow TBN di twitter, Anda dapat follow TBN di @backpackernotes.




Profil Kontributor
Titin Fatimah, adalah seorang gadis jawa penggemar masakan padang yang menikah dengan jejaka sunda. Kini untuk sementara bermukim di Kyoto, Jepang, dalam rangka menimba ilmu. Suka membaca, menulis, tidur, masak, makan dan jalan-jalan. Mulai nge-blog tahun 2004 hingga kini. Temukan tulisan-tulisan Titin lainnya di Taman Bermainku.

Friday, June 4, 2010

Free Seats! Tips Booking Tiket Promo 0 Rupiah AirAsia

Posting tamu oleh : Dibya Kusyala



FREE SEATS adalah promo yang ditunggu-tunggu oleh pelanggan AirAsia, untuk bisa berjalan-jalan dengan biaya yang sangat terjangkau. You know lah... Harga tiket pesawat adalah salah satu elemen pembiayaan yang signifikan, ketika kita merencanakan sebuah perjalanan. Apalagi ke mancanegara.

Dalam setahun kalo tidak salah ada 2 periode untuk promo kursi gratis ini. Sekitar tengah tahun untuk penerbangan semester awal tahun berikutnya, dan akhir tahun untuk pertengahan sisanya. Promo ini menandai tanggal-tanggal penerbangan baru yang siap ditawarkan. Waktu promo berlangsung (biasanya dalam 5 hari) terdapat 1 juta tiket dengan management fee, biaya bahan bakar, dan harga tiket gratis alias 0 (zero).

Supaya sukses memburu tiket gratis, sebelumnya perlu dipahami tentang elemen penyusun tiket penerbangan. Sehingga kita tahu dan tidak kaget bahwa tiket yang kita book kadang tidak benar-benar ‘free’. Apabila kita tidak awas, elemen tersebut akan tetap aktif dan buntutnya akan kita bayar juga. Padahal mungkin tidak perlu dan sebenernya masih bisa di-’cancel’.

Jadi kesimpulannya, tujuan utama kita dalam hunting tiket murah adalah membayar hanya untuk jasa/layanan yang kita perlukan saja. Sehingga total biaya tiket menjadi maksimal (murahnya).

Biaya-Biaya Wajib
Elemen wajib ada 2, yaitu: (1) Pajak bandara dan (2) Biaya pengurusan pembayaran melalui internet yang kemudian disebut 'Convenience Fee'. Convenience fee ini baru berlaku bila kita menggunakan kartu kredit, tapi kalau kita menggunakan kartu debet, convenience fee ini selalu gratis).

Biasanya untuk bandara di luar Indonesia, pembayaran tiket sudah mencakup pajak bandara yang biayanya telah dicantumkan ketika booking tiket yang dibayar online dengan kartu kredit. Sedangkan untuk bandara-bandara di Indonesia, pajak bandara harus kita bayarkan on the spot di terminal keberangkatan setelah check in untuk terbang.

Jadi jangan lupa kalau mau terbang, siapkan uang tunai. Pajak penerbangan domestik sekitar Rp30.000,-. Bandung kalo tidak salah paling murah dengan harga pajak Rp75.000,-, Medan Rp100.000,-, dan yang termahal bandara-bandara int’l seperti Cengkareng, Juanda dan Ngurah Rai sebesar Rp150.000,-. Sedangkan pajak bandara untuk penerbangan internasional beragam.

Untuk Warga Negara Indonesia, jangan lupa juga membawa NPWP atau Surat Keterangan Tertanggung Pajak dengan pelengkap Kartu Keluarga, karena bila anda tak mendapat stempel bebas fiskal, uang 2,5 juta Anda akan melayang. Duit segitu mending buat sumbangan bagi yang perlu. :D

Biaya-Biaya Opsional
Elemen lainnya gw istilahkan sebagai biaya-biaya opsional. Yang bisa kita pilih terkait dengan jasa yang ditawarkan dan yang kita perlukan. Termasuk dalam biaya ini antara lain bagasi, asuransi keselamatan, pemilihan kursi, dan penjemputan dari bandara ke hotel/lokasi tertentu di wilayah tujuan.

Free offering (kiri) dari jadwal yang tersedia, dan pembayaran final (kanan), yang tidak free juga, tapi sudah merupakan penawaran termurah.

Biaya opsional seperti disebutkan sebelumnya, antara lain :
  1. Bagasi. untuk 15 kg pertama biayanya 20RM/setara Rp60.000,-
    Pilihannya beragam, ini bisa dilihat dan dipilih pada tahapan booking. Terdapat opsi yang benar-benar free alias tidak bayar dengan memilih ‘no bag checked’. Maksudnya, tidak ada barang yang masuk bagasi, tapi kita masih dibolehkan memasukkan 1 handbag berukuran sedang dengan berat tidak melebihi 7 kg ke dalam kabin/badan pesawat. Pengetatan bagasi dah mulai awal 2010 untuk penerbangan AirAsia. Bila kelebihan, setiap kilonya didenda Rp45.000,- di Indonesia, atau 20RM di Malaysia. Tinggal dikalikan saja, dijamin manyun. ):

  2. Asuransi keselamatan. Besarnya 18RM atau sekitar Rp60.000,-
    Tidak wajib, kita boleh melakukan penggagalan dengan menekan tombol cancel di kolom uraian tarif di sebelah kanan halaman booking.

  3. Pemilihan kursi, ada 2 jenis pemilihan kursi, hot-seats & ordinary-seats.
    Hot-seats adalah kursi di depan dan tengah yang dekat dengan pintu keluar darurat, dihargai senilai 25RM atau Rp75.000,-. Sedangkan ordinary-seats (kursi selain hotseats), dihargai senilai 5RM atau Rp15.000,-. Cancel pada pilihan ini akan ditempatkan dimana saja pada saat check in. Dan kita tak dikenakan biaya apa pun.

  4. Penjemputan (shuttle bus/van, sky-bus dll). Fasilitas ini akan mengantarkan kita pada saat datang di tempat tujuan. Jasa ini boleh untuk tidak kita pilih. Kalau pengalaman gw, cukup browsing atau membaca wikitravel dan blog-blog jalan-jalan lainnya, pilihannya lebih beragam dan seringkali jatuhnya lebih hemat.
Pilihan-pilihan tersebut di atas dapat kita pertimbangkan guna mendapatkan tawaran terhemat dan sesuai dengan keinginan kita. Sebelum period promo Freeseats sebaiknya pengisian ini kita latih sehingga familiar dan cepat. Mengingat saat promo lalulintas informasi di web AirAsia.com cukup padat merayap, kecepatan mengisi ini menjadi skill yang berguna. Practices make perfect! :D

Freeseats kali ini gw mencetak hattrick dengan mendapatkan 6 ticket return secara gratis. Paling hanya membayar pajak bandara dan convenience fee saja.

Tipsnya :
  1. Lakukan perburuan malam hari sekitar midnight di Malaysia dan Singapore, karena basis web AirAsia disana, ini bila koneksi internetnya lambat. Tapi untuk koneksi yang cepet kapan aja juga seringnya sukses.

  2. Hindari pemesanan weekend atau liburan karena jumlah freeseat-nya sedikit. Biasanya yang sukses dapat kursi ini yang berburu di awal-awal masa promo. Penerbangan midweek peluang dapatnya lebih besar yaitu Selasa-Rabu. Fokus pada akhir-akhir periode terbang yang ditawarkan, freeseats ditawarkan lebih banyak.

  3. Cari tujuan-tujuan yang kurang lazim, karena tujuan yang favorit sudah diincar oleh pemburu profesional, sekalian berpetualang. Rute Kuala Lumpur-Surabaya lebih banyak ditawarkan untuk promo dibanding Kuala Lumpur-Bandung atau Kuala Lumpur- Jakarta misalnya, meski jumlah penerbangan ke 2 rute ini jauh lebih banyak.

  4. Gunakan koneksi internet yang kuat, misalnya wi-fi kantor dicurigai lebih mantap dibanding modem-broadband. Dan kalau sudah masuk ke halaman booking jangan ditutup/close. Tapi maintain dan ubah-ubah isiannya saja. Misalnya dengan mengganti isian tanggal atau destinasinya saja. Dan perbarui penawaran AirAsia klik ‘update’, kalau ditutup dia akan kembali dari awal lagi dan mengantri lama dengan pemburu lainnya.

  5. Jangan melakukan multitasking entry for hunting, 1 hunt 1 moment, dan perlu bersabar. Eksekusi 1 proses agak lebih lambat jadi sambil melatih kesabaran.

  6. Buzz, buzz, buzz... Traffic may be a little busy in the moment...
    Perhatikan koneksi internet anda, lemot/tidak juga waktu perburuan peak-hour/tidak.

  7. Jangan cepat menyerah meski ada tulisan buzz.. buzz.. Refresh ketiga/keempat kadang baru mulai sukses.

  8. FYI, favourite destinations seperti HK, Bali biasanya ditawarkan bukan 0 tapi masih ada harga. Tapi dibanding harga normal masih dijamin lebih miring, itu sudah lumayan banget. Harganya setara dengan 'harga setara bus malam', contohnya KL-Bali Rp150.000,- atau KL-HK Rp300.000,-.

  9. Agar tidak ketinggalan, sebaiknya sign up untuk buletin Reda!ert eNewsletter yang disediakan pihak AirAsia, siapkan nomor kartu kredit yang siap pakai punya sendiri atau saudara, dan paspor bagi yang belum memilikinya.
g o o d l u c k !

PS. Artikel ini ditulis secara objektif tanpa adanya keterlibatan dan kerjasama terkait dengan pihak maskapai penerbangan AirAsia.


Profil Kontributor
Dibya, teman saya, adalah pecinta jalan-jalan yang kini bekerja sebagai lecturer di Kuantan, Malaysia. Profesi ini secara tidak langsung memberikannya banyak waktu untuk berjalan-jalan. Untuk tahun depan, ia sudah menjadwalkan hari-harinya untuk agenda jalan-jalan sepanjang tahun (dengan berburu tiket pesawat promo murmer). Tulisan-tulisan Dibya lainnya dapat diikuti di Dibya Kusyala's Notes.

Friday, May 21, 2010

9 Barang Multifungsi untuk Backpacking



Sembilan barang di bawah ini adalah barang-barang yang wajib saya bawa saat traveling. Memang sekilas terlihat kurang berguna, namun ternyata amat multifungsi pada prakteknya:

(1) Senter kecil

Berguna saat mati lampu atau di saat tidak tersedia penerangan yang memadai di lokasi yang bersangkutan. Waktu ke Ujunggenteng, saya sempat menggunakan senter kecil ini saat mencari jalan ke tempat penangkaran penyu, karena memang lokasi penangkaran penyu tidak boleh ada alat penerangan, tujuannya agar tidak mengganggu penyu bertelur. Tapi tentu saja, setelah mencapai daerah krusial tempat penyu bertelur, saya matikan senter saya agar tidak ada polusi cahaya.

(2) Sarung Bali

Berulangkali sarung Bali milik saya berguna untuk berbagai macam keperluan saat di perjalanan. Saya bagi jadi dua sisi, sisi bersih dan sisi kotor. Lupa bawa sajadah, gunakan sarung ini untuk alas sholat. Tempat tidur hostel terlihat kurang bersih? Jadikan sarung ini sebagai seprei. Menginap di bandara? Gunakan sarung ini sebagai selimut. Hehehe... Multifungsi!

(3) Scarf
Berguna untuk bad hair day, sebagai kerudung, atau tambahan selimut di pesawat/bus/kereta. Kalau terpaksa, bisa dijadikan sebagai handuk darurat.

(4) Tissue basah & tissue kering

Sangat berguna apabila ternyata di toilet umum tidak tersedia air, untuk cuci tangan sebelum makan, dan sebagainya.

(5) Buku/notes kecil & bolpen

Selain untuk menulis dokumen imigrasi, buku saku & bolpen ini bisa digunakan untuk mencatat ide dadakan atau sekedar untuk mencatat pengeluaran traveling. Mendapat kenalan baru di perjalanan? Jangan lupa untuk menuliskan info Facebook atau email mereka di sini untuk keep in touch.

(6) Kantong plastik/
kresek
Berguna untuk packing. Baju kotor, sampah, oleh-oleh, dan sebagainya, bisa dipisah-pisahkan dengan kantong kresek. One is never enough! :)

(7) Karet gelang
Digunakan bersama kantong kresek, karet gelang ini berguna untuk packing.

(8) Balsem, permen jahe, tolak angin
Apabila badan terasa mulai tidak enak karena diforsir terus untuk berjalan-jalan & selalu pulang larut malam, gunakan piranti pembantu ini untuk menangkalnya. Hehehe, it works fine for me...

(9) Lakban a.k.a duct tape
Berguna untuk memperbaiki barang-barang rusak secara darurat. Membawa lakban untuk keperluan traveling telah disarankan oleh banyak backpacker profesional, ini list lengkapnya: 101 Uses for Duct Tape & MacGyver Traveler: 14 Ways to Use Duct Tape in Your Travels .

Ada yang mau menambahkan?


*gambar dipinjam dari dreamstime.com

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Web Hosting